Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Vs Ukraina dan Israel Vs Palestina, Kenapa "Perlakuan" Media Barat Berbeda?

Kompas.com - 05/03/2022, 15:04 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah reaksi masyarakat di internet, khususnya Indonesia, mempertanyakan pemberitaan media Barat tentang perang Rusia vs Ukraina yang sangat gencar, berbeda dengan konflik Israel dan Palestina.

Contohnya, ketika terjadi penyerangan oleh pasukan keamanan Israel terhadap jemaah Palestina di Masjid Al-Aqsa saat merayakan Isra Mi'raj, Senin (28/2/2022).

Perhatian media-media Barat tampak terfokus pada konflik Rusia Ukraina, sehingga kurang menyoroti apa yang terjadi di Al-Aqsa.

Baca juga: Pasukan Israel Serang Jemaah Palestina di Masjid Al-Aqsa secara Brutal

Saat itu, 14 warga Palestina terluka termasuk seorang anak, dan empat orang dibawa ke rumah sakit akibat tindakan keras pasukan Israel.

Video yang dibagikan oleh warga Palestina di media sosial menunjukkan pasukan Israel melemparkan gas air mata dan granat kejut ke kerumunan jemaah walau terdapat banyak anak dan bayi, lalu memicu kepanikan.

Pada hari yang sama, invasi Rusia ke Ukraina memasuki hari keempat dengan ibu kota Kiev yang dikepung dan ratusan ribu pengungsi melarikan diri dari zona konflik.

Seorang pria Ukraina berdiri di puing-puing di Zhytomyr Rabu (2/3/2022), setelah pemboman Rusia sehari sebelumnya. Penembakan itu menewaskan sedikitnya 3 orang dan melukai hampir 20 orang menurut penduduk setempat dan otoritas setempat, menghancurkan pasar lokal dan sedikitnya 10 rumah pada Selasa (1/3/2022).AFP/EMMANUEL DUPARCQ Seorang pria Ukraina berdiri di puing-puing di Zhytomyr Rabu (2/3/2022), setelah pemboman Rusia sehari sebelumnya. Penembakan itu menewaskan sedikitnya 3 orang dan melukai hampir 20 orang menurut penduduk setempat dan otoritas setempat, menghancurkan pasar lokal dan sedikitnya 10 rumah pada Selasa (1/3/2022).
"Perang di Ukraina jadi sorotan dunia dan perbuatan Rusia disebut kejahatan terhadap kemanusiaan, sedangkan kejahatan Israel terhadap kemanusiaan sudah berlangsung bertahun-tahun enggak ada yang ributin," tulis Siti Mirahjani Sukrisno di kolom komentar Facebook Kompas.com tentang berita serangan di Al-Aqsa.

"Media Barat sukses mengelabui dunia. Yang benar jadi salah dan sebaliknya," komentar Dyah Pitaloka.

"Muak lihat mereka tutup mata pada Israel dan berbicara lantang tentang kesengsaraan pada Ukraina," menurut Desi Susanti.

Baca juga: Alasan Presiden Rusia Vladimir Putin Menyerang Ukraina

Apakah media Barat beda "perlakuan"?

Ketua Pusat Studi Media, Literasi, dan Kebudayaan (Puska Melek) Abdul Wahid mengatakan, ada kebiasan dalam liputan media Barat antara perang Ukraina dan perang-perang sebelumnya di Timur Tengah.

"Kecenderungan ini sudah lama dilakukan, tidak hanya sekarang, tapi juga dari Perang Dingin, Kosovo, Irak, hingga Suriah, (dan) tentu Palestina," terangnya kepada Kompas.com, Kamis (3/3/2022).

Lebih lanjut, pengajar di Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Brawijaya Malang tersebut menerangkan, saat melihat perang di Ukraina beberapa media Barat mengambil sudut pandang kemanusiaan, tetapi saat meliput di Timur Tengah korban diposisikan sebagai teroris, radikal, dan mengancam demokrasi.

Misalnya, penyebutan warga Ukraina sebagai hero (pahlawan) yang mempertahankan tanah kelahiran saat membuat bom Molotov, tetapi anak kecil yang melemparkan batu pada tank bisa dijadikan alasan membuldoser perumahan di Tepi Barat.

"Hal ini menunjukkan posisi media Barat yang hipokrit, sekaligus menunjukkan pandangan ganda dalam melihat krisis kemanusiaan," ujar Wahid.

Ia juga mencontohkan, politik bahasa yang binari seperti penyebutan "The people... have blue eyes and blonde hair... look like us", serta "This isn't a place, with all due respect, like Iraq or Afghanistan" di sejumlah media Barat, menurutnya upaya menormalkan bahwa perang di Ukraina tidak dibenarkan karena media Barat menganggap orang Ukraina adalah orang Eropa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com