Yoon Suk Yeol juga memuji pemimpin diktator seperti yang sering diucapkan Trump. Lulusan universitas bergengsi Seoul National University (SNU) ini terpaksa meminta maaf setelah memuji mantan presiden Korsel Chun Doo Hwan.
Chun adalah mantan diktator yang memerintah Korsel dengan tangan besi dari 1980 hingga 1988. Rezimnya bertanggung jawab terhadap sejumlah pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat, termasuk pembantaian warga sipil di kota Gwangju.
Yoon Suk Yeol dalam kampanyenya juga sering merendahkan warga asing dan kaum minoritas seperti yang kerap dilakukan Trump.
Baca juga: Yoon Suk Yeol, Presiden Baru Korea Selatan Pasca-pemilu yang Memecah Belah
Kontroversi-kontroversi itu tidak menghalangi langkah Yoon Suk Yeol menuju Blue House, istana kepresidenan Korsel.
Pemilih Korsel menilai Yoon Suk Yeol adalah sosok yang jujur, adil, dan dapat dipercaya di tengah merebaknya skandal demi skandal korupsi, kolusi, dan nepotisme di pemerintahan Presiden Moon Jae In.
Sepanjang kariernya sebagai jaksa, Yoon Suk Yeol telah mengusut dan memenjarakan nama-nama besar tanpa pandang bulu, termasuk dua mantan presiden dari partainya sendiri yakni Lee Myung Bak dan Park Geun Hye.
Sering disebut sebagai sosok keadilan, Yoon Suk Yeol memilih mundur dari Jaksa Agung dan maju sebagai calon presiden setelah upayanya mengusut rangkaian skandal mantan menteri kehakiman Cho Kuk dihalangi oleh pemerintahan Moon.
Baca juga: Dari Skandal hingga Rudal, Sederet Isu Menanti Tanggapan Presiden Korea Selatan yang Baru
Rakyat Korsel meradang dengan nepotisme kepresidenan Moon dan menjadikan Yoon Suk Yeol sebagai pahlawan baru mereka. Padahal, Moon terpilih sebagai presiden pada 2017 karena janjinya membentuk pemerintahan yang bersih dan berpihak kepada rakyat.
Lunturnya popularitas Moon ditambah meroketnya harga perumahan disertai skandal korupsi permukiman membuka pintu bagi Yoon Suk Yeol untuk mengguncang status quo yang diwakili para elite establishment politik Korsel.
Popularitas Yoon Suk Yeol pun menjulang. Menang sangat tipis di pilpres Korsel 2022 seperti Trump, kini ia mendapat kepercayaan untuk menjabat sebagai presiden baru Korea Selatan sampai lima tahun ke depan.
Baca juga: Skandal Pilpres Korea Selatan: Istri Kandidat Presiden Minta Maaf Usai Dituduh Ambil Keuntungan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.