Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Rilis Situs Web Berisi Informasi untuk WNA yang Ingin Bergabung Lawan Invasi Rusia

Kompas.com - 06/03/2022, 13:45 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Interfax

KIEV, KOMPAS.com – Pemerintah Ukraina meluncurkan situs web untuk sukarelawan asing yang ingin membantu Ukraina dalam mempertahankan kebebasan dan integritas teritorial dengan memukul mundur invasi Rusia.

Alamat situs web tersebut, yaitu fightforua.org.

Layanan Pers Presiden Ukraina melaporkan pada Sabtu (5/3/2022), bahwa situs web ini akan bekerja dalam waktu dekat.

"Situs web fightforua.org akan segera diluncurkan, yang akan berisi semua informasi yang diperlukan bagi warga negara asing yang ingin bergabung dengan Legiun Pertahanan Internasional Ukraina," kata Layanan Pers Presiden Ukraina, dikutip dari Interfax.

Baca juga: 70 Pria Jepang Siap Terjun ke Ukraina Lawan Invasi Rusia

Setelah Rusia melancarkan invasi militer besar-besaran ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022), dan sejak hari-hari pertama mulai menyerang warga sipil dan infrastruktur, negara Ukraina telah meminta warga negara asing (WNA) bergabung dalam perjuangan Ukraina mewujudkan perdamaian dan demokrasi di Eropa dan di seluruh dunia.

Secara khusus, dengan keputusan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mulai Selasa (1/3/2022), rezim bebas visa untuk masuk ke Ukraina diperkenalkan bagi WNA yang ingin bergabung dengan Legiun Pertahanan Internasional Ukraina, kecuali warga negara dari negara agresor.

"Orang asing yang ingin membantu Ukraina dapat menemukan petunjuk langkah demi langkah yang terperinci di situs web https://fightforua.org/ tentang cara bergabung dalam perjuangan yang adil melawan agresor. Khususnya, untuk bergabung dengan Legiun Pertahanan Internasional Ukraina, Anda perlu menghubungi Kedutaan Besar Ukraina di negara Anda dengan maksud yang tepat dan mengklarifikasi dokumen dan pakaian (peralatan) apa yang diperlukan atau direkomendasikan," kata Kantor Presiden.

Baca juga: Presiden Ukraina Minta Bantuan Global Setelah Rusia Serang PLTN Zaporizhzhia

Setelah itu akan perlu untuk lulus wawancara di kedutaan dengan atase pertahanan dan mengajukan permohonan visa dengan konsul.

Selanjutnya, aplikasi atau permohonan diajukan untuk wajib militer ke Angkatan Bersenjata Ukraina untuk dinas militer sukarela di bawah kontrak.

"Setelah itu, legiuner akan menerima instruksi tentang perjalanan keliling Ukraina, dokumen dan peralatan yang diperlukan. Disarankan, jika ada, untuk membawa perlengkapan militer, seperti pakaian atau elemennya, peralatan, helm, rompi antipeluru, dan lain sebagainya," kata Kantor Presiden Ukraina.

Kantor Kepala Negara Ukraina mengatakan bahwa, jika perlu, perwakilan dari kedutaan dan konsulat Ukraina akan memberikan bantuan dalam perjalanan.

"Sesampai di tempat berkumpul di Ukraina, legiuner menandatangani kontrak dan bergabung dengan Legiun Pertahanan Internasional Ukraina. Setelah itu, dia siap untuk bergabung dengan pertempuran dengan penjajah bersama dengan pejuang dari seluruh dunia dan tentara Ukraina," ungkap Kantor Presiden.

Baca juga: Ukraina: China Janji Bantu Selesaikan Konflik dengan Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com