Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Ukraina Minta Bantuan Global Setelah Rusia Serang PLTN Zaporizhzhia

Kompas.com - 04/03/2022, 10:27 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KIEV, KOMPAS.com - Pasukan Rusia menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) terbesar di Eropa yang berada di Ukraina pada Jumat (4/3/2022). Hal ini memicu kebakaran di fasilitas PLTN Zaporizhzhia.

Pihak berwenang setempat melaporkan tidak ada peningkatan radiasi langsung yang terdeteksi dan berbagai peralatan penting tidak terpengaruh oleh api.

Tetapi disebutkan oleh mereka bahwa belum jelas apa yang direncanakan pasukan penyerang Rusia selanjutnya.

Baca juga: PLTN Terbesar Eropa di Ukraina Terbakar Setelah Serangan Rusia

Presiden Ukraina Volodymr Zelensky menuduh Moskwa mencoba mengulangi bencana nuklir Chernobyl.

Dia mengaku telah berbicara dengan para pemimpin internasional, termasuk Presiden AS Joe Biden tentang krisis di PLTN Zaporizhzhia.

Biden mendesak Rusia untuk mengizinkan responden darurat pergi ke lokasi.

Gambar-gambar sebelumnyamenunjukkan adanya ledakan menerangi langit malam dan mengirimkan gumpalan asap, dengan Badan Energi Atom Internasional atau International Atomic Energy Agency (IAEA) mendesak penghentian segera pertempuran di sana.

"Tidak ada negara selain Rusia yang pernah menembaki unit tenaga nuklir," kata Zelensky dalam pesan video.

"Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah kita. Dalam sejarah umat manusia. Negara teroris sekarang menggunakan teror nuklir," tambahnya, dikutip dari AFP.

Zelensky pun meminta bantuan global.

Baca juga: Ukraina Minta Rusia Setop Serang PLTN Zaporizhzhia, Ingatkan Bencana Chernobyl!

"Jika ada ledakan, itu adalah akhir dari segalanya. Akhir dari Eropa. Ini adalah evakuasi Eropa. Hanya tindakan Eropa segera yang dapat menghentikan pasukan Rusia," katanya.

Tetapi setelah beberapa jam ketidakpastian, pihak berwenang Ukraina mengatakan situs itu telah diamankan.

"Direktur pembangkit mengatakan bahwa keamanan nuklir sekarang terjamin," kata Oleksandr Starukh, kepala administrasi militer wilayah Zaporizhzhia di Facebook.

"Menurut mereka yang bertanggung jawab atas pabrik, gedung pelatihan dan laboratorium terkena dampak kebakaran," tambahnya.

Sementara itu, IAEA mengatakan telah diberitahu oleh regulator Ukraina bahwa belum ada perubahan yang dilaporkan dalam tingkat radiasi di lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia.

"Ukraina memberi tahu IAEA bahwa kebakaran di lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia tidak memengaruhi peralatan 'penting', personel pabrik mengambil tindakan mitigasi," tambah pengawas itu dalam sebuah tweet.

Baca juga: Legenda Catur Garry Kasparov: Rusia Harus Dilemparkan Kembali ke Zaman Batu

Rusia telah mengintensifkan serangan di seluruh negara itu delapan hari setelah konflik, dengan laporan baru tentang korban sipil dan kerusakan yang menghancurkan, terutama di daerah selatan dekat kota pertama yang jatuh ke tangan pasukan Moskwa.

Dalam pembicaraan putaran kedua yang diadakan Kamis (3/3/2022), Moskwa diketahui telah menyetujui permintaan Ukraina untuk koridor kemanusiaan untuk memungkinkan penduduk yang ketakutan melarikan diri, tetapi tidak ada kejelasan segera tentang bagaimana mereka akan bekerja, dan tidak ada tanda-tanda langkah apa pun menuju gencatan senjata.

Zelensky menyerukan pembicaraan langsung dengan Putin, tetapi juga mendesak Barat untuk meningkatkan bantuan militer dan "memberi saya pesawat."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com