KIEV, KOMPAS.com - Rusia dan Ukraina pada Kamis (3/3/2022) menyetujui perlunya koridor kemanusiaan untuk membantu warga sipil melarikan diri dari invasi Rusia yang sudah berjalan selama delapan hari.
Dilansir Reuters, ini jadi kemajuan nyata pertama dalam pembicaraan, bebarengan dengan sikap Amerika Serikat yang menambahkan sanksi terhadap lebih banyak oligarki.
Ribuan orang diperkirakan tewas atau terluka pasca-serangan terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua ini berlangsung.
Baca juga: Perkembangan Terbaru Konflik Rusia-Ukraina
Hal ini menciptakan 1 juta pengungsi, memukul ekonomi Rusia dan ketakutan akan konflik yang lebih luas di Barat yang tidak terpikirkan selama beberapa dekade.
Pasukan Rusia terus mengepung dan menyerang kota-kota Ukraina, termasuk Mariupol, pelabuhan utama di timur yang telah dibombardir berat, tanpa air atau listrik.
Para pejabat mengatakan mereka tidak dapat mengevakuasi yang terluka.
Setelah pembicaraan di lokasi yang dirahasiakan, Rusia mengatakan "kemajuan substansial" telah dibuat.
Sementara pihak Ukraina mengatakan hal itu bukan hasil yang diharapkan pihaknya.
Penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan penghentian sementara pertempuran di lokasi tertentu juga dimungkinkan.
Artinya, di tempat-tempat di mana koridor kemanusiaan itu akan berada, nantinya dimungkinkan untuk melakukan gencatan senjata selama evakuasi.
Mereka juga melihat langsung pengiriman obat-obatan dan makanan ke tempat-tempat pertempuran paling sengit terjadi.
Kantor berita Belarusia Belta mengutip Podolyak menyebut, para perunding akan bertemu lagi minggu depan.
Baca juga: Perang Rusia vs Ukraina: Kenapa China Abstain di PBB, Bakal Serang Taiwan Juga?
Sejauh ini, Barat telah menanggapi invasi Presiden Rusia Vladimir Putin dengan dukungan militer untuk Ukraina dan dengan mengencangkan sekrup ekonomi di Kremlin dan Rusia.
Dampaknya sejauh ini termasuk antrean di luar bank, anjloknya nilai rubel dan eksodus perusahaan asing.
Pada Kamis, AS dan Inggris mengumumkan sanksi terhadap lebih banyak oligarki, mengikuti langkah-langkah Uni Eropa.