Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina dan Rusia Sepakati Koridor Evakuasi, Bantu Warga Sipil Melarikan Diri dari Invasi

Kompas.com - 04/03/2022, 07:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

KIEV, KOMPAS.com - Rusia dan Ukraina pada Kamis (3/3/2022) menyetujui perlunya koridor kemanusiaan untuk membantu warga sipil melarikan diri dari invasi Rusia yang sudah berjalan selama delapan hari.

Dilansir Reuters, ini jadi kemajuan nyata pertama dalam pembicaraan, bebarengan dengan sikap Amerika Serikat yang menambahkan sanksi terhadap lebih banyak oligarki.

Ribuan orang diperkirakan tewas atau terluka pasca-serangan terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua ini berlangsung.

Baca juga: Perkembangan Terbaru Konflik Rusia-Ukraina

Hal ini menciptakan 1 juta pengungsi, memukul ekonomi Rusia dan ketakutan akan konflik yang lebih luas di Barat yang tidak terpikirkan selama beberapa dekade.

Pasukan Rusia terus mengepung dan menyerang kota-kota Ukraina, termasuk Mariupol, pelabuhan utama di timur yang telah dibombardir berat, tanpa air atau listrik.

Para pejabat mengatakan mereka tidak dapat mengevakuasi yang terluka.

Setelah pembicaraan di lokasi yang dirahasiakan, Rusia mengatakan "kemajuan substansial" telah dibuat.

Sementara pihak Ukraina mengatakan hal itu bukan hasil yang diharapkan pihaknya.

Baca juga: Rangkuman Hari Kedelapan Serangan Rusia ke Ukraina, Kharkiv Dibombardir, PBB Tuntut Penarikan Pasukan

Penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan penghentian sementara pertempuran di lokasi tertentu juga dimungkinkan.

Artinya, di tempat-tempat di mana koridor kemanusiaan itu akan berada, nantinya dimungkinkan untuk melakukan gencatan senjata selama evakuasi.

Mereka juga melihat langsung pengiriman obat-obatan dan makanan ke tempat-tempat pertempuran paling sengit terjadi.

Kantor berita Belarusia Belta mengutip Podolyak menyebut, para perunding akan bertemu lagi minggu depan.

Baca juga: Perang Rusia vs Ukraina: Kenapa China Abstain di PBB, Bakal Serang Taiwan Juga?

Sejauh ini, Barat telah menanggapi invasi Presiden Rusia Vladimir Putin dengan dukungan militer untuk Ukraina dan dengan mengencangkan sekrup ekonomi di Kremlin dan Rusia.

Dampaknya sejauh ini termasuk antrean di luar bank, anjloknya nilai rubel dan eksodus perusahaan asing.

Pada Kamis, AS dan Inggris mengumumkan sanksi terhadap lebih banyak oligarki, mengikuti langkah-langkah Uni Eropa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com