Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Pengungsi Ukraina Capai 1,5 juta Orang, Invasi Rusia Masuki Hari ke-11

Kompas.com - 06/03/2022, 12:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KIEV, KOMPAS.com – Jumlah pengungsi Ukraina diperkirakan mencapai 1,5 juta pada hari ke-11 invasi Rusia, Minggu (6/3/2022).

Pemerintah Ukraina mendesak Barat berbuat lebih banyak, termasuk mengirim tambahan senjata dan memberikan lebih banyak sanksi ke Rusia, sebagaimana dilansir Reuters.

Moskwa dan Kiev juga saling menyalahkan rencana gencatan senjata yang gagal untuk wilayah Mariupol dan Volnovakha, dua kota selatan yang dikepung oleh pasukan Rusia.

Baca juga: Ukraina Klaim Bunuh 10.000 Tentara Rusia, Dapat Donasi Rp 6,37 Triliun dari Dunia

Putaran pembicaraan lain direncanakan digelar pada Senin (7/4/2022) ketika orang-orang Ukraina yang dapat melarikan diri tumpah ke Polandia, Rumania, Slovakia, dan tempat lain.

Dalam pidato yang disiarkan televisi pada Sabtu (5/4/2022) malam, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta orang-orang di daerah yang diduduki pasukan Rusia untuk melakukan aksi ofensif dan ikut berperang.

"Kita harus pergi keluar dan mengusir kejahatan ini dari kota-kota kita," kata Zelensky sambil bersumpah untuk membangun kembali bangsanya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba sempat bertemu dengan Luar Negeri AS Antony Blinken di perbatasan Ukraina-Polandia.

Baca juga: Kanada Desak Warganya untuk Tinggalkan Rusia!

Setelah pertemuan itu, Kuleba mengatakan bahwa dia mengharapkan senjata baru untuk Ukraina dalam beberapa hari mendatang.

Washington telah mengatakan akan memberi Ukraina lebih banyak senjata dan telah berulang kali memperingatkan bahwa negaranya dapat meningkatkan sanksi.

Zelensky telah meminta bantuan mengamankan pesawat dari sekutu Eropa dalam panggilan video dengan anggota parlemen AS sebelumnya pada Sabtu.

Biden berbicara dengan Zelensky selama sekitar 30 menit pada Sabtu. Mereka membahas keamanan, dukungan keuangan untuk Ukraina, dan kelanjutan sanksi terhadap Rusia, tulis Zelensky di Twitter.

Baca juga: Rusia Dituduh Gunakan Gencatan Senjata di Mariupol untuk Atur Ulang Pasukan dan Serangan Baru

Di sisi lain, NATO telah menolak permintaan Zelensky untuk memberlakukan zona larangan terbang di Ukraina.

NATO mengatakan, larangan terbang tersebut justru akan meningkatkan konflik di luar Ukraina.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin pada Sabtu kemudian berbicara dengan Zelensky.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengeluarkan rencana enam poin untuk menanggapi invasi Rusia menjelang pertemuan dengan para pemimpin dari Kanada, Belanda, dan Eropa Tengah di London pekan depan.

Baca juga: Visa dan Mastercard Menangguhkan Operasi di Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan diperkirakan akan berbicara dengan Putin pada Minggu.

Turki, yang merupakan anggota NATO, berbagi perbatasan laut dengan Ukraina dan Rusia di Laut Hitam.

Negosiator Ukraina mengatakan, putaran ketiga pembicaraan dengan Rusia mengenai gencatan senjata akan dilanjutkan pada Senin meski Moskwa kurang definitif.

Baca juga: Warga Rusia Keluhkan Kenaikan Harga Barang dan Gangguan Pembayaran Digital

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com