Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina: China Janji Bantu Selesaikan Konflik dengan Rusia

Kompas.com - 06/03/2022, 13:01 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KIEV, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba pada Sabtu (5/3/2022) berujar, China berjanji akan membantu menyelesaikan konflik dengan Rusia.

Hal tersebut ia sampaikan dalam konferensi pers virtual dengan media-media asing yang turut dihadiri Kompas.com, Sabtu malam.

"Saya sudah berbicara dengan Menteri Luar Negeri China (Wang Yi) beberapa hari yang lalu, kami bercakap panjang tentang konflik ini dan tentang cara China dapat berkontribusi untuk menciptakan perdamaian," ujar Kuleba.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-10 Serangan Rusia ke Ukraina, Upaya Evakuasi Dihentikan, Kota Chernihiv Dibombardir

"Saya mendapat jaminan dari Menlu China bahwa China tertarik untuk menghentikan perang ini melalui diplomasi," tambahnya.

Kuleba pun berharap China melakukan tindakan nyata, karena relasi dekat mereka dengan Rusia membuatnya bisa berhubungan langsung.

"Kami berharap mereka akan menghubungi Rusia dengan pesan yang sangat konsisten dan kuat bahwa perang ini bertentangan dengan kepentingan China, bahwa perang ini bertentangan dengan kepentingan kemanusiaan, dan Presiden Putin harus menarik (pasukannya)."

"Diplomasi China cukup untuk membuat perbedaan, dan kami menganggap mereka sudah terlibat sebagai tindak lanjut dari percakapan telepon saya dengan Menteri Luar Negeri China," lanjut Kuleba seraya menyatakan keyakinannya bahwa upaya China akan berhasil.

Presiden China Xi Jinping pada Jumat (25/2/2022) hari kedua invasi Rusia menelepon Putin, dan meminta Moskwa bernegosiasi dengan Ukraina.

Dalam pembacaan telepon yang disiarkan TV negara China CCTV dan dikutip AFP, Xi Jinping mengatakan, "Situasi di Ukraina timur mengalami perubahan yang cepat ... (dan) China mendukung Rusia serta Ukraina untuk menyelesaikan masalah melalui negosiasi."

Baca juga: Xi Jinping Telepon Putin, Minta Rusia Negosiasi dengan Ukraina

Namun, China berhati-hati menanggapi konflik Rusia Ukraina, dan menolak menyebutnya invasi atau mengecam tindakan Rusia yang merupakan sekutu dekatnya.

China juga abstain dalam pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB pada Jumat (25/2/2022) yang menyesalkan invasi Rusia ke Ukraina--dan diveto oleh Rusia.

Beijing kembali abstain dalam sesi darurat Sidang Umum PBB, Rabu (2/3/2022), bersama sekutu lama Rusia yakni Kuba dan Venezuela.

Resolusi itu, kata PBB, menuntut penyelesaian dalam istilah yang paling keras atas agresi oleh Federasi Rusia terhadap Ukraina.

Resolusi PBB juga menuntut "Federasi Rusia segera menghentikan penggunaan kekuatannya terhadap Ukraina" dan "segera, sepenuhnya serta tanpa syarat menarik semua kekuatan militernya".

Baca juga: Perang Rusia Vs Ukraina: Kenapa China Abstain di PBB, Bakal Serang Taiwan Juga?

Perang Rusia vs Ukraina memasuki hari kesepuluh pada Sabtu (5/3/2022), sejak Presiden Vladimir Putin memerintahkan operasi militer khusus pada 24 Februari 2022.

Sejauh ini ada 1,2 juta pengungsi dari Ukraina, dan menurut kantor HAM PBB 351 warga sipil di negara itu tewas akibat invasi Rusia.

Adapun Ukraina mengeklaim telah menewaskan 10.000 tentara Rusia, sedangkan klaim terbaru Moskwa sejauh ini adalah 498 tentara mereka tewas hingga Rabu (2/3/2022).

Baca juga: Menerka Langkah China yang Abstain dan Akhir dari Konflik Rusia-Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com