Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parlemen China Ingin Kemitraan dengan AS Stabil

Kompas.com - 05/03/2022, 08:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Sumber Antara

BEIJING, KOMPAS.com - Kongres Rakyat Nasional China (NPC) menginginkan hubungan kemitraan dengan Amerika Serikat (AS) berjalan stabil agar tercipta perdamaian dunia.

"Stabilitas hubungan China dengan AS bagus bagi program pembangunan kedua belah pihak, menciptakan perdamaian internasional yang kondusif, efektif dalam mengatasi perubahan iklim dan pandemi Covid-19," kata juru bicara Sidang Umum NPC Zhang Yesui di Beijing, Jumat (4/3/2022).

Di depan puluhan awak media lokal dan asing, Zhang mengatakan bahwa menjadikan China sebagai rival justru akan merusak rasa saling percaya dan kerja sama yang telah lama terjalin dengan AS.

Baca juga: China Bergantung kepada Ukraina Soal Teknologi Militer, dan Perang Mengancam Hubungan Keduanya

"Rasa saling menghormati, memelihara perdamaian, dan kerja sama yang saling menguntungkan harus menjadi landasan bagi China dan AS dalam menjalin kemitraan mendatang," ujarnya, sebagaimana dilansir Antara.

Kunci utama perdamaian yang terpelihara, dia menjelaskan, adalah saling menghormati dengan mengedepankan kerja sama yang saling menguntungkan.

Hal itu demi kepentingan masyarakat kedua negara dan juga menjadi inspirasi bagi masyarakat internasional lainnya.

Baca juga: Perang Rusia Vs Ukraina: Kenapa China Abstain di PBB, Bakal Serang Taiwan Juga?

Pembukaan sidang parlemen China akan dihadiri Presiden China Xi Jinping dan 2.951 anggota legislatif yang mewakili beberapa daerah, berbagai kelompok etnis minoritas, dan sejumlah entitas lainnya pada Sabtu (5/3/2022).

Sidang parlemen yang terbagi dalam dua sesi tersebut akan berlangsung di Beijing hingga 11 Maret.

Sidang parlemen tahun ini bersamaan dengan Paralimpiade Musim Dingin 2022, yang sama-sama digelar di ibu kota China itu.

Baca juga: China Bantah Minta Rusia Tunda Invasi ke Ukraina sampai Olimpiade Beijing Selesai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com