Putin menegaskan bahwa Rusia "tidak akan mundur ke mana-mana - apa mereka pikir kami hanya duduk diam?"
Pada 1994, Rusia menandatangani kesepakatan untuk menghormati kemerdekaan serta kedaulatan Ukraina.
Akan tetapi, tahun lalu Putin merilis tulisan panjang yang menyebut bangsa Rusia dan Ukraina adalah "satu bangsa". Dia juga mengeklaim negara modern Ukraina diciptakan seutuhnya oleh komunis Rusia.
Dia memandang kolapsnya Uni Soviet pada Desember 1991 sebagai disintegrasi Rusia yang sarat sejarah.
Putin menekankan bahwa jika Ukraina bergabung dengan NATO, pakta pertahanan tersebut akan mencoba balik menduduki Krimea.
Tuntutan Putin lainnya adalah NATO tidak akan menempatkan senjata penyerang dekat perbatasan Rusia. Kemudian NATO harus melucuti semua infrastruktur dan pasukan dari negara-negara yang bergabung dengan pakta pertahanan sejak 1997.
Negara-negara tersebut mencakup negara di kawasan Eropa Tengah, Eropa Timur, dan Balkan. Intinya, Rusia ingin NATO kembali ke perbatasan sebelum 1997.
Baca juga: Republik Ceko Berhenti Keluarkan Visa untuk Rusia
NATO adalah pakta pertahanan yang punya kebijakan pintu terbuka bagi anggota baru. Seluruh 30 negara anggota NATO juga berkeras kebijakan itu tidak akan berubah.
Presiden Ukraina telah meminta kerangka waktu yang jelas dan terukur untuk bergabung dengan NATO. Tapi perlu waktu yang sangat lama untuk mewujudkan hal itu, sebagaimana ditegaskan kanselir Jerman.
Tuntutan Rusia bahwa harus ada anggota NATO yang melepaskan keanggotaannya jelas tidak mungkin terjadi.
Namun, dari sudut pandang Putin, Barat telah mengingkari janji pada 1990 bahwa NATO tidak akan bergerak "seinci pun ke Timur".
Janji itu dibuat sebelum Uni Soviet kolaps, sehingga janji kepada Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev saat itu merujuk ke Jerman Timur dalam konteks reunifikasi Jerman.
Belakangan Gorbachev mengatakan "topik ekspansi NATO tidak pernah didiskusikan" kala itu.
Baca juga: Krisis Rusia Vs Ukraina dan Pelajaran Awal bagi Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.