Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Negara yang Siap Berikan Sanksi ke Rusia Setelah Putin Akui Donetsk dan Luhansk

Kompas.com - 23/02/2022, 11:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

2. Inggris

Juru Bicara Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson pada Selasa, menyatakan bahwa keputusan Rusia untuk secara resmi mengakui dua wilayah Ukraina yang memisahkan diri dan mengirim pasukan militer ke sana mungkin merupakan awal dari invasi skala penuh.

"Kami percaya bahwa tindakan Rusia dalam semalam bisa menjadi awal dari invasi skala penuh, tetapi jelas kami ingin terus mengejar jalur diplomatik yang ada, dan kami akan berbicara dengan para pemimpin dunia lainnya," kata juru bicara PM Inggris, dikutip dari Reuters.

PM Inggris Boris Johnson sendiri pada Selasa telah mengatakan bahwa Inggris akan memberikan sanksi kepada lima bank Rusia dan tiga orang kaya termasuk Gennady Timchenko setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur.

"Hari ini, Inggris memberikan sanksi kepada lima bank Rusia berikut: Rossiya, IS Bank, General Bank, Promsvyazbank, dan Black Sea Bank, dan kami memberikan sanksi kepada tiga individu dengan kekayaan bersih yang sangat tinggi," kata Johnson kepada parlemen.

Johnson menyampaikan, Presiden Rusia Vladimir Putin akan menemukan bahwa dia sangat salah perhitungan jika Rusia menginvasi Ukraina.

Baca juga: Isi Ultimatum Inggris yang Membuat Rakyat Surabaya Marah lalu Perang 10 November 1945

3. Jerman

Kanselir Jerman terpilih yang baru Olaf Scholz dilantik oleh Presiden parlemen Baerbel Bas di Bundestag Parlemen Jerman di Berlin, Rabu, 8 Desember 2021.AP PHOTO/MARKUS SCHREIBER Kanselir Jerman terpilih yang baru Olaf Scholz dilantik oleh Presiden parlemen Baerbel Bas di Bundestag Parlemen Jerman di Berlin, Rabu, 8 Desember 2021.

Jerman diketahui telah mengambil langkah-langkah untuk menghentikan proses sertifikasi pipa gas Nord Stream 2 dari Rusia, ketika Barat mulai mengambil tindakan hukuman terhadap Moskwa atas krisis Ukraina.

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan keputusan itu diambil sebagai tanggapan atas pengakuan kemerdekaan Donetsk dan Luhansk di Ukraina Timur oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, yang menurutnya menandai “pelanggaran serius terhadap hukum internasional.”

“Sekarang terserah kepada masyarakat internasional untuk bereaksi terhadap tindakan sepihak, tidak dapat dipahami dan tidak dapat dibenarkan oleh presiden Rusia ini,” kata Scholz kepada wartawan di Berlin pada Selasa (22/2/2022), dilansir dari Associated Press (AP).

Dia menambahkan bahwa perlu untuk “mengirim sinyal yang jelas ke Moskwa bahwa tindakan seperti itu akan dibiarkan tetap tanpa konsekuensi.”

Keputusan tersebut merupakan langkah signifikan bagi pemerintah Jerman, yang telah lama menolak untuk menghentikan proyek tersebut meskipun ada tekanan dari AS dan beberapa negara Eropa untuk melakukannya.

Inggris juga menyambut baik keputusan Jerman untuk menghentikan sertifikasi pipa gas Nord Stream 2, menurut Juru Bicara PM Inggris Boris Johnson kepada wartawan.

Baca juga: Jerman Tangguhkan Pipa Gas Nord Stream 2, Hukuman Keras ke Rusia atas Krisis Ukraina?

4. Kanada

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, didampingi istrinya Sophie Gregoire-Trudeau, memberikan pidato kemenangan setelah pemilu Kanada di Fairmount Queen Elizabeth Hotel, Quebec, pada 21 September 2021. Trudeau kembali ke kekuasaan setelah memenangi pemilu Kanada, tetapi pemerintahannya gagal mencapai mayoritas.AFP PHOTO/ANDREJ IVANOV Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, didampingi istrinya Sophie Gregoire-Trudeau, memberikan pidato kemenangan setelah pemilu Kanada di Fairmount Queen Elizabeth Hotel, Quebec, pada 21 September 2021. Trudeau kembali ke kekuasaan setelah memenangi pemilu Kanada, tetapi pemerintahannya gagal mencapai mayoritas.

Kanada adalah negara lain yang juga telah mengumumkan sanksi ekonomi putaran pertama terhadap Rusia atas krisis Ukraina.

Halaman:

Terkini Lainnya

Penembakan di Afghanistan, 3 Turis Spanyol Tewas, 7 Lainnya Terluka

Penembakan di Afghanistan, 3 Turis Spanyol Tewas, 7 Lainnya Terluka

Global
[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

Global
WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com