Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Staf AS Tinggalkan Ukraina Timur di Tengah Ancaman Invasi Rusia

Kompas.com - 13/02/2022, 21:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

DONETSK, KOMPAS.com – Para staf AS di Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) mulai meninggalkan Kota Donetsk yang dikuasai pemberontak di Ukraina timur pada Minggu (13/2/2022).

Laporan tersebut disampaikan seorang saksi mata Reuters di tengah kekhawatiran kemungkinan invasi Rusia.

OSCE tidak menanggapi permintaan komentar atas kejadian tersebut ketika dihubungi Reuters.

Baca juga: Putin Sebut Biden Sengaja Sebar Informasi Palsu Rusia akan Serang Ukraina

Beberapa mobil lapis baja dengan logo OSCE bermuatan koper terlihat meninggalkan markas misi tersebut pada Minggu pagi waktu setempat.

Sejumlah staf Misi Pemantauan Khusus OSCE di Ukraina telah dikerahkan di Ukraina timur sejak pecahnya perang antara pasukan Ukraina dan kelompok separatis pro-Rusia pada 2014.

Menurut Kiev, konflik di wilayah Ukraina timur tersebut telah menewaskan lebih dari 14.000 orang, sebagaimana dilansir Reuters.

Sebelumnya, AS dan beberapa sekutunya telah mendesak warganya untuk segera meninggalkan Ukraina guna menghindari ancaman invasi Rusia.

Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina: Memahami Kebijakan Jerman Menolak Kirim Bantuan Senjata

Barat memperingatkan bahwa invasi Rusia ke Ukraina bisa terjadi kapan saja.

Di sisi lain, Rusia selalu membantah tuduhan bahwa pihaknya berencana melancarkan serangan ke tetangganya tersebut.

Dua orang sumber mengatakan kepada Reuters bahwa AS memutuskan untuk menarik para stafnya untuk OSCE dari Ukraina.

Sementara Inggris memindahkan para stafnya di OSCE dari daerah yang dikuasai pemberontak ke daerah yang berada di bawah kendali Pemerintah Ukraina.

Baca juga: Menlu AS Peringatkan Risiko Aksi Militer di Ukraina Tinggi

Para pemantau OSCE dari Denmark juga telah meninggalkan Donetsk, kata seorang sumber dari kalangan diplomatik.

Reuters masih belum bisa menentukan apakah mereka akan meninggalkan Ukraina atau hanya berpindah dari wilayah yang dikuasai pemberontak.

Dari 680 pemantau OSCE di Ukraina, 515 orang berbasis di bagian timur negara itu, menurut situs resmi misi tersebut.

Baca juga: Rakyat Ukraina Berdemo Tolak Invasi Rusia, Presiden Imbau Jangan Panik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com