Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Sebut Biden Sengaja Sebar Informasi Palsu Rusia akan Serang Ukraina

Kompas.com - 13/02/2022, 19:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Yeni Safak

MOSKWA, KOMPAS.com – Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku tidak mengerti kenapa Presiden AS Joe Biden sengaja menyebarkan informasi palsu mengenai invasi Rusia ke Ukraina.

Hal tersebut diutarakan Putin kepada Biden selama panggilan telepon antara keduanya pada Sabtu (12/2/2022).

Penasihat Presiden Rusia untuk Kebijakan Luar Negeri Yury Ushakov mengatakan, panggilan telepon antara Biden dan Putin berlangsung selama lebih dari satu jam.

Baca juga: Rakyat Ukraina Berdemo Tolak Invasi Rusia, Presiden Imbau Jangan Panik

Usai panggilan telepon antara Biden dan Putin, Ushakov mengatakan bahwa percakapan tersebut berlangsung seimbang dan berorientasi bisnis.

“Pertemuan hari ini berlangsung dalam suasana histeria yang belum pernah terjadi sebelumnya bahwa Rusia pasti akan melancarkan serangan ke Ukraina dalam waktu dekat,” kata Ushakov.

Dia mengeklaim bahwa tuduhan bahwa Rusia akan menyerang Ukraina dibuat dengan cara yang terkoordinasi, sebagaimana dilansir Yeni Safak.

“AS memperbesar histeria di sekitar apa yang disebut invasi terencana ke Rusia, bahkan memberi tahu tanggal invasi,” tutur Ushakov.

Baca juga: Biden ke Putin: Invasi ke Ukraina Hanya Buat Rusia Menderita

Dia menambahkan, setelah AS mengabarkan potensi invasi, Washington dan sekutunya lantas menyediakan sumber daya keuangan untuk memperkuat tentara Ukraina.

“Dan meningkatkan jumlah pelatih militer yang dikirim ke Ukraina,” sambung Ushakov.

Dia menambahkan, Biden menuturkan kepada Putin bahwa Washington dan Moskwa harus melakukan yang terbaik untuk mendukung stabilitas dan keamanan di dunia, meski kedua belah pihak merupakan saingan.

Baca juga: Menteri Luar Negeri AS Peringatkan Rusia Agar Tak Nekat Serang Ukraina

“Biden menekankan bahwa dalam kerangka masalah Ukraina, semuanya harus dilakukan untuk menghindari skenario terburuk,” imbuh Ushakov.

Mengatakan bahwa Rusia akan mempertimbangkan pemikiran Biden, Ushakov mengatakan, “Putin menunjukkan bahwa persenjataan Ukraina oleh negara-negara Barat berbahaya.”

“Negara-negara Barat mendorong tindakan provokatif pasukan militer Ukraina di Donbas dan Krimea,” tutur Ushakov.

Baca juga: Rusia Tuding AS Provokasi Konflik Ukraina Agar Makin Panas

Konflik Rusia Ukraina

Konflik antara Rusia dan Ukraina pecah setelah Moskwa mencaplok Crimea disusul meletusnya pemberontakan separatis di Ukraina timur yang didukung Rusia pada 2014.

Kini, Rusia dilaporkan telah mengumpulkan puluhan ribu tentaranya di Ukraina, memicu kekhawatiran bahwa Mokswa mungkin merencanakan invasi ke Ukraina.

AS dan sekutunya memperingatkan bahwa serangan Rusia bisa terjadi setiap saat.

Di sisi lain, Moskwa selalu membantah tudingan bahwa pihaknya bersiap untuk menyerang Ukraina dan mengatakan pasukannya ada di sana untuk latihan.

Baca juga: Rusia-Ukraina Makin Panas, AS Pindahkan 1 Skuadron F-16 ke Romania

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com