Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Tuding AS Provokasi Konflik Ukraina Agar Makin Panas

Kompas.com - 12/02/2022, 21:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menuding AS berusaha memprovokasi konflik di Ukraina supaya semakin memanas.

Hal tersebut disampaikan Lavrov dalam pembicaraannya dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken melalui sambungan telepon, Sabtu (12/2/2022).

"Kampanye propaganda yang diluncurkan oleh AS dan sekutunya mengenai agresi Rusia terhadap Ukraina mengejar tujuan provokatif," kata Kementerian Luar Negeri Rusia melaporkan pembicaraan tersebut.

Baca juga: Rusia-Ukraina Makin Panas, AS Pindahkan 1 Skuadron F-16 ke Romania

Lavrov mengatakan, propaganda tersebut mendorong pihak berwenang di Kiev untuk menyabot perjanjian Minsk, sebagaimana dilansir AFP.

"Dan membahayakan upaya untuk menyelesaikan masalah Donbass dengan paksa," tambah Lavrov mengacu pada Ukraina timur.

Lavrov dan Blinken berbicara melalui telepon ketika Presiden AS Joe Biden dan Presiden Perancis Emmanuel Macron bersiap untuk berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca juga: Blinken: AS Siap Meladeni Diplomasi atau Agresi Rusia atas Ukraina

Sebelumnya, Washington memperingatkan bahwa invasi habis-habisan dari Rusia dapat dimulai kapan saja.

Ketegangan di Eropa Timur belum juga menunjukkan tanda mereda setelah Rusia mengerahkan lebih dari 100.000 tentaranya mengepung perbatasan Ukraina.

Moskwa menuntut jaminan keamanan dari NATO untuk menarik pasukannya dari Eropa Timur. Rusia juga meminta jaminan agar Ukraina tidak diterima menjadi anggota NATO.

Baca juga: Di Tengah Ancaman Perang dengan Rusia, Ukraina Minta Rakyatnya Tetap Tenang

Washington dengan tegas menolak tuntutan itu sambil menawarkan untuk membahas perjanjian pelucutan senjata yang baru dengan Moskwa

Pada Sabtu, Lavrov menegaskan kembali bahwa Barat telah mengabaikan tuntutan kunci dari Rusia.

"Ditekankan bahwa masalah ini akan menjadi pusat penilaian kami terhadap dokumen yang diterima dari AS dan NATO," ujar Kementerian Luar Negeri Rusia.

Baca juga: Pentagon Belum Izinkan Jurnalis AS Ikuti Militer dan Meliput Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com