Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rakyat Ukraina Berdemo Tolak Invasi Rusia, Presiden Imbau Jangan Panik

Kompas.com - 13/02/2022, 15:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KIEV, KOMPAS.com – Beberapa ribu warga Ukraina berunjuk rasa di Kiev pada Sabtu (12/2/2022) untuk menunjukkan persatuan di tengah ketakutan akan invasi Rusia.

Ketegangan meningkat ketika Rusia mengerahkan lebih dari 100.000 tentaranya di dekat Ukraina dan melakukan latihan skala besar.

Pada Jumat (11/2/2022), Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa invasi dapat dimulai kapan saja. Rusia membantah bahwa pihaknya berencana untuk menyerang.

Baca juga: Biden ke Putin: Invasi ke Ukraina Hanya Buat Rusia Menderita

Pada Sabtu, ribuan orang berunjuk rasa di Kiev menentang invasi Ukraina, sebagaimana dilansir Reuters.

Mereka meneriakkan "Kemuliaan bagi Ukraina" dan membawa bendera Ukraina. Mereka juga membawa spanduk bertuliskan "Ukraina akan melawan" dan "Penjajah harus mati".

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy tidak menampik bahwa Rusia bisa melancarkan serangannya kapan saja.

Namun, dia juga mendesak rakyatnya untuk tidak panik dan tidak larut dalam informasi yang berlebihan mengenai ancaman perang besar.

Baca juga: Menteri Luar Negeri AS Peringatkan Rusia Agar Tak Nekat Serang Ukraina

“Sahabat terbaik bagi musuh kita adalah kepanikan di negara kita. Dan semua informasi ini hanya memprovokasi kepanikan dan tidak dapat membantu kita,” ujar Zelenskiy.

"Sejauh ini, tidak ada perang skala penuh di Ukraina,” sambung Zelenskiy.

Dia menambahkan, Ukraina memang perlu siap siaga setiap hari.

Pasalnya, konflik Rusia dan Ukraina sebenarnya sudah pecah sejak 2014 ketika Moskwa mencaplok Crimea dan pemberontakan di timur Ukraina pecah.

Baca juga: Mayoritas Warga AS Sebut Kirim Pasukan AS ke Ukraina adalah Ide Buruk

Dalam pernyataan terpisah, kepala angkatan bersenjata Ukraina Valery Zaluzhny dan Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov mengatakan, pihak penyerang tidak bisa akan merebut Kiev, Odessa, Kharkiv, atau kota-kota Ukraina lainnya.

“Kamui telah memperkuat pertahanan di Kiev. Kami juga telah terlibat dalam perang dan sudah melakukan persiapan,” ujar Zaluzhny.

“Kami siap menambut para musuh bukan dengan bunga, tetapi dengan Stinger, Javelin, dan NLAW. Selamat datang di neraka,” kata Zaluzhny merujuk pada senjata-senjata dari Barat.

Intelijen Ukraina dan tentara memiliki kendali atas situasi di perbatasan sedangkan pemerintah di Kiev mengoordinasikan tindakannya dengan sekutu.

“Persatuan demokrasi terkemuka seperti itu belum ada selama beberapa dekade,” kata Zaluzhny dan Reznikov.

Baca juga: Rusia Tuding AS Provokasi Konflik Ukraina Agar Makin Panas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com