Sebut Tak Perlu Mandi Tiap Hari, Pakar Kulit Ini Picu Kontroversi

KOMPAS.com - Seorang ahli mengatakan bahwa orang mandi terlalu sering perlu mengurangi aktivitasnya. Ini karena mencuci badan setiap hari dinilai dapat merusak kulit.

Pendapat viral ini, dilansir Mirror, dikemukakan Lucy Chen, seorang dokter kulit yang telah bekerja sama dengan Brightly, sebuah organisasi keberlanjutan, untuk berbagi beberapa saran ahli.

Dia baru-baru ini menggunakan TikTok untuk menampilkan beberapa hal, meski tidak semua orang siap untuk mendengarnya.

Baca juga: Cosplayer Jepang Pose Telanjang di Bak Mandi untuk Sesi Foto, Gegerkan Dunia Maya

Dalam video tersebut, Lucy mengatakan bahwa mandi tiga atau empat kali seminggu itu baik dan mencuci badan setiap hari "dapat menghilangkan minyak esensial dan nutrisi lainnya dari kulit Anda."

Setelah mendengar ini, banyak pengguna membalas, dengan banyak yang mengatakan bahwa tidak mungkin mereka mengurangi mandi.

"Kekeringan dapat menyebabkan eksim atau peradangan kulit, atau membuat kulit Anda merah dan gatal," ungkap Lucy.

"Salah satu alasan utama mandi adalah untuk membersihkan sel-sel kulit mati, kotoran, kotoran, dan keringat. Jika Anda berkeringat, Anda mungkin ingin mandi di hari yang sama."

"Jumlah Anda mandi sangat tergantung pada lingkungan dan aktivitas Anda sehari-hari.

"Mandi juga tergantung pada kecenderungan alami Anda untuk berkeringat, berminyak, dan bau badan," tambahnya.

Baca juga: Ibu Bunuh 5 Anaknya di Bak Mandi, Coba Bunuh Diri tapi Gagal, Kini Dipenjara Seumur Hidup

Dalam sebuah wawancara dengan Brightly, Lucy menjelaskan bahwa mencuci terlalu banyak juga dapat berdampak buruk bagi rambut, menyebabkan jerawat, dan dapat memperburuk alergi.

Namun, tidak semua orang tampak tertarik untuk menghentikan kebiasaan mandi sehari-hari mereka.

Seorang pengguna TikTok berkata: "Tinggal di negara yang bisa menjadi sangat panas, saya akan melewatkan ini. Musim panas terlalu panas dan berkeringat untuk melewatkan mandi."