Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Tokoh Anti-toleransi Disebut Berpeluang Jadi PM India Gantikan Narendra Modi…

Kompas.com - 09/02/2022, 06:08 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,Reuters

NEW DELHI, KOMPAS.com - Seorang biksu Hindu yang dikenal dengan retorika anti-Muslimnya yang berapi-api, Yogi Adityanath, memimpin Partai Bharatiya Janata (BJP) dalam pemilu di negara bagian terpadat di India, Uttar Pradesh.

Kemenangan kuat yang mungkin didapat dalam pemilu di Uttar Pradesh bisa jadi menempatkan Adityanath di posisi terdepan untuk menggantikan Perdana Menteri (PM) Narendra Modi.

Biksu berusia 49 tahun tersebut telah menimbulkan kontroversi sejak pengangkatannya yang mengejutkan pada tahun 2017 sebagai Kepala Menteri atau Menteri Utama Uttar Pradesh.

Baca juga: Kisah Tragis Perantauan Keluarga India ke Amerika, Berakhir Tewas Membeku di Perbatasan

Uttar Pradesh merupakan negara bagian di India utara yang berpenduduk lebih dari 200 juta orang atau lebih dari seluruh populasi Brasil.

Pemerintah tidak melakukan apa pun untuk meredam pandangannya, dan saat Yogi mencari masa jabatan kedua, dia mendesak pemilih Hindu untuk mendukung BJP sambil bersikap kasar terhadap Muslim yang merupakan seperlima dari populasi negara bagian Uttar Pradesh.

Sebagai anak didik garis keras Modi, Adityanath telah memiliki popularitas yang melonjak, berkat pidato dan proyeksinya yang berapi-api sebagai administrator yang tangguh dan tanpa basa-basi.

"Dia dengan berani terbuka tentang politik dan ideologi Hindunya. Dia telah memproyeksikan dirinya sebagai pemimpin Hindu dan itulah yang membuatnya mendapat banyak suara dan suara," kata jurnalis dan komentator politik Sunita Aron dikutip dari Kantor Berita AFP, Selasa (8/2/2022).

"Ketika dia melakukan hujatan terhadap Muslim, dia menarik perhatian dan penonton," tambahnya.

Menjelang pemilu Uttar Pradesh (10 Februari-7 Maret 2022), Adithyanath sendiri mengatakan, itu akan menjadi pertarungan antara "80 persen dan 20 persen", mengacu pada perpecahan demografis negara bagian tentang agama.

Baca juga: Filipina Beli Rudal Canggih dari India, Serangan Balik untuk China?

Kerumunan memadati pertemuan umum untuk melihat sekilas biksu itu, meskipun ada pembatasan terkait pandemi Covid-19, bersorak keras setiap kali dia membuat referensi mengejek kepada pemilih Muslim.

"Mereka adalah penyembah Jinnah," bunyi tweet-nya bulan lalu, merujuk pada Mohammad Ali Jinnah, pendiri tetangga saingan berat India, Pakistan.

"Pakistan sayang bagi mereka, kami mengorbankan hidup kami untuk Maa Bharati (Ibunda India)," tambahnya.

Melakukan pembatasan rumah jagal dan penggunaan pengeras suara untuk azan

Terlahir sebagai Ajay Singh Bisht, Adityanath berasal dari latar belakang yang sederhana.

Ayahnya adalah seorang penjaga hutan dan dia adalah salah satu dari tujuh bersaudara.

Saat belajar matematika di sebuah universitas, Adityanath menjadi aktivis di sayap mahasiswa Rashtriya Swayamsevak Sangh, sebuah organisasi Hindu sayap kanan yang dianggap sebagai sumber ideologis BJP.

Baca juga: Ingin Beli Kendaraan, Pria di India Tak Digubris Staf karena Penampilannya Tak Meyakinkan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com