Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerman Pelajari Keandalan Tes Rapid Antigen dalam Deteksi Omicron

Kompas.com - 10/01/2022, 07:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

BERLIN, KOMPAS.com – Jerman akan mempelajari keandalan tes rapid antigen untuk mendeteksi varian Omicron.

Pengumuman tersebut disampaikan Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach pada Minggu (9/1/2022) sebagaimana dilansir Reuters.

"Kami tidak tahu persis seberapa baik tes ini (rapid antiden) untuk Omicron," kata Lauterbach melalui saluran penyiaran publik ARD.

Baca juga: Tak Wajib Tes Antigen Pasca-Isolasi, Pedoman Terbaru CDC Tuai Kecaman

Ilmuwan sekaligus dokter tersebut menambahkan, hasil penilaian tes rapid antigen akan tersedia dalam beberapa pekan ke depan.

Kendati demikian, Lauterbach menggarisbawahi bahwa lebih baik melakukan tes daripada tidak sama sekali.

Sebelumnya, dia menuturkan bahwa Jerman harus mengubah strategi vaksinasi Covid-19 untuk mengatasi varian Omicron.

Lauterbach juga mendesak Jerman untuk mengembangkan vaksin baru dengan cepat guna menghadapi varian Covid-19 yang lebih mematikan di masa depan.

Baca juga: Pengawas Obat AS: Rapid Antigen Kurang Efektif Deteksi Omicron

Di Jerman, varian Omicron saat ini berkontribusi sekitar 44 persen dari seluruh kasus Covid-19 menurut Institut Robert Koch (RKI).

Pada Minggu, RKI mencatat 36.552 kasus Covid-19 baru dalam 24 jam terakhir, tiga kali lipat dari jumlah sepekan sebelumnya.

Majelis rendah parlemen Jerman akan segera membahas rancangan undang-undang untuk mandat vaksinasi yang didukung oleh bisnis dan sektor publik.

Namun, pembahasan sempat ditunda di tengah ketidakpastian tentang dukungan untuk itu dalam pemerintahan koalisi tiga partai.

Baca juga: Mulai November, Warga Australia Bisa Tes Rapid Antigen di Rumah

Lauterbach, dari Partai Sosial Demokrat, sangat menganjurkan vaksinasi wajib. Sementara Menteri Kehakiman Marco Buschmann dari Partai Demokrat Bebas juga mendesak parlemen untuk segera memutuskan masalah ini.

Namun, pemimpin parlemen dari Partai Hijau, Britta Hasselmann, mengatakan bahwa partai-partai harus membahas masalah ini secara internal terlebih dahulu.

"Ini bukan keputusan yang mudah, itu menyiratkan intervensi yang mendalam," kata Hasselmann.

Baca juga: Jepang Akan Viralkan Tes Antigen saat Tingkat Vaksinasi Covid-19 Masih Rendah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com