Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Kerusuhan Kazakhstan Jadi 164 Orang, 2.200 Luka-luka Kebanyakan Aparat

Kompas.com - 09/01/2022, 22:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Sky News

ALMATY, KOMPAS.com - Sebanyak 164 orang tewas dalam kerusuhan Kazakhstan selama seminggu terakhir, menurut Kementerian Kesehatan negara itu.

Demonstrasi pertama kali dimulai karena kenaikan harga bahan bakar, tetapi tumbuh untuk mengekspresikan frustrasi yang lebih luas tentang pemerintah.

Baca juga: Akar Kerusuhan Kazakhstan: 30 Tahun Pemerintahan Otokratik dan Hasil Ekonomi yang Tidak Merata

Panasnya situasi mendorong aliansi militer yang dipimpin Rusia untuk mengirim tentara ke negara itu.

Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO), aliansi militer enam negara bekas Soviet yang dipimpin Rusia, setuju untuk mengirim sekitar 2.500 tentara ke Kazakhstan setelah permintaan dari Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev.

Mereka yang tewas termasuk 103 orang di Almaty, kota terbesar di Kazakhstan, tempat para demonstran menyerbu gedung-gedung pemerintah dan membakar beberapa, menurut keterangan pejabat kesehatan Kazakhstan melansir Sky News pada Minggu (9/1/2022).

Kantor presiden mengatakan pihak berwenang sekarang telah mendapatkan kembali kendali atas gedung-gedung, dan situasi di negara itu telah stabil.

Stasiun TV Rusia Mir-24 mengatakan tembakan sesekali terdengar di kota itu pada Minggu (9/1/2022), tetapi tidak jelas apakah itu tembakan peringatan oleh polisi.

Dalam foto selebaran yang dirilis oleh Layanan Pers Kementerian Pertahanan Rusia ini, kendaraan penjaga perdamaian Rusia meninggalkan bandara Almaty, Kazakhstan, Minggu, 9 Januari 2022. RDM PRESS SERVICE Dalam foto selebaran yang dirilis oleh Layanan Pers Kementerian Pertahanan Rusia ini, kendaraan penjaga perdamaian Rusia meninggalkan bandara Almaty, Kazakhstan, Minggu, 9 Januari 2022.

Baca juga: Kerusuhan Kazakhstan Bisa Berdampak Global, Pengaruhi Minyak hingga Bitcoin

Tiga dari korban berusia di bawah 18 tahun, termasuk seorang gadis berusia empat tahun, menurut Ombudsman Kazakhstan untuk hak-hak anak.

Lebih dari 2.200 orang terluka selama kerusuhan Kazakhstan, 1.300 di antaranya aparat petugas keamanan, kata para pejabat.

Ada juga sekitar 5.800 orang yang ditahan oleh polisi, kata kantor presiden Kazakhstan, dengan mengklaim itu "sejumlah besar warga negara asing".

Tokayev mengklaim protes dipicu oleh "teroris" dengan dukungan asing tetapi tidak ada pemimpin yang jelas.

Tidak jelas apakah korban tewas hanya merujuk pada warga sipil atau termasuk petugas penegak hukum.

Pihak berwenang mengatakan sebelumnya pada Minggu (9/1/2022) bahwa 16 petugas polisi atau anggota garda nasional termasuk di antara mereka yang tewas.

Seorang petugas polisi anti huru hara bersenjata menahan seorang pengunjuk rasa selama operasi keamanan anti-teroris di sebuah jalan setelah bentrokan di Almaty, Kazakhstan, Sabtu, 8 Januari 2022.AP PHOTO/VASILY KRESTYANINOV Seorang petugas polisi anti huru hara bersenjata menahan seorang pengunjuk rasa selama operasi keamanan anti-teroris di sebuah jalan setelah bentrokan di Almaty, Kazakhstan, Sabtu, 8 Januari 2022.

Baca juga: Rangkuman Kerusuhan di Kazakhstan: Dipicu Harga Elpiji Naik, Negara Darurat Nasional

Tokayev mengatakan pada Jumat (7/1/2022) bahwa ia telah mengizinkan polisi dan militer menembak untuk membunuh demi memulihkan ketertiban.

Bandara Almaty, yang sempat diambil alih pengunjuk rasa, diperkirakan akan kembali beroperasi pada Senin (10/1/2022).

Kazakhstan telah dipimpin oleh partai yang sama sejak kemerdekaan negara itu dari Uni Soviet pada 1991, dengan penantang ditekan, dikesampingkan atau dikooptasi.

Karim Masimov, mantan kepala badan kontra-intelijen dan anti-teror Kazakhstan, telah ditangkap karena diduga berusaha menggulingkan pemerintah. Penahanan itu terjadi beberapa hari setelah Presiden Tokayev memecatnya sebagai kepala komite keamanan nasional.

Tidak jelas mengapa dia ditahan dan tidak ada rincian lebih lanjut tentang tuduhan yang diungkapkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com