NUR-SULTAN, KOMPAS.com – Kazakhstan, negara pecahan Uni Soviet di Asia Tengah, sedang membara.
Di sana, aksi protes berubah menjadi petaka. Kerusuhan melanda sebagian besar negara yang kaya akan sumber daya alam.
Kerusuhan di Kazakhstan juga menelan korban jiwa. Sedikitnya 18 anggota pasukan keamanan dilaporkan tewas. Polisi juga dilaporkan membunuh puluhan pengunjuk rasa.
Baca juga: Internet di Kazakhstan Putus, KBRI Nur-Sultan: Komunikasi Lewat SMS & Telepon
Kronologi kerusuhan di Kazakhstan mulanya dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar yang sangat tajam di sana pada awal tahun.
Untuk diketahui, mayoritas warga Kazakshtan memiliki kendaraan yang mengonsumsi bahan bakar gas cair (LPG).
Karena harga gas bumi global melonjak sejak tahun lalu, Pemerintah Kazakhstan mencabut subsidi harga bahan bakar gas di sana mulai 1 Januari 2022.
Akibatnya, harga bahan bakar menjadi melambung, warga tak sanggung membeli, dan pecahlah aksi protes yang dimulai di Provinsi Mangistau pada Minggu (2/1/2022).
Aksi protes yang mulanya berjalan damai dengan cepat berubah menjadi kekerasan.
Baca juga: Rusia Kirim Pasukan Bantu Atasi Kerusuhan di Kazakhstan
Pada Selasa (4/1/2022) malam waktu setempat, Reuters melaporkan bahwa polisi menggunakan gas air mata dan granat kejut untuk membubarkan massa di alun-alun utama Almaty.
Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev juga mengumumkan keadaan darurat nasional.
Pada Rabu (5/1/2022), Tokayev menerima pengunduran diri kabinet pemerintah negara itu. Perdana Menteri Kazakhstan Askar Mamin juga mengundurkan diri di tengah protes.
Namun, kerusuhan semakin menjadi-jadi di sana. Pada Rabu malam, kerusuhan pecah di sejumlah kota di seluruh Kazakhstan.
Tokayev mengumumkan keadaan darurat nasional di seluruh negeri dan berlaku hingga 19 Januari.
Baca juga: Kerusuhan di Kazakhstan, KBRI Nur-Sultan Pastikan 140 WNI Aman
Seorang jurnalis di Almaty mengatakan kepada CNN bahwa internet terputus dan banyak lampu padam di sejumlah gedung dekat kediaman presiden.
Menurut kantor berita negara Kazinform, Tokayev meminta Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO), yang meliputi Rusia, Belarus, dan Kirgistan, untuk membantu memadamkan kerusuhan.
Tokayev mengatakan, sejumlah fasilitas infrastruktur di kota itu juga rusak. Dia menuduh para pengunjuk rasa merusak sistem negara.
Dia juga menuding banyak dari mereka telah menerima pelatihan militer di luar negeri.
Pada Kamis (6/1/2022) malam waktu setempat, terjadi bentrok antara pengunjuk rasa dan tentara.
Baca juga: Rusia Peringatkan Campur Tangan Asing di Kerusuhan Kazakhstan
Kediaman presiden di Almaty dan kantor wali kota dibakar. Mobil-mobil yang hangus berserakan di kota itu.
Kendati demikian, personel militer berhasil menguasai kembali bandara utama yang sebelumnya direbut oleh pengunjuk rasa.
Pihak berwenang mengatakan, sedikitnya 18 anggota pasukan keamanan tewas, dua di antaranya ditemukan dalam kondisi terpenggal. Lebih dari 2.000 orang ditangkap.
Selain itu, polisi di Kazakhstan dilaporkan membunuh puluhan pengunjuk rasa.
Rusia bahkan mengirim pasukan terjun payung untuk memadamkan kerusuhan di negara tersebut.
Baca juga: Kazakhstan Makin Tegang, KBRI Nur-Sultan Minta WNI Waspada
Di tengah kerusuhan di Kazakhstan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Nur-Sultan telah mengimbau para Warga Negara Indonesia (WNI) di Kazakhstan untuk selalu waspada dan berhati-hati.
Kepala Fungsi Konsuler dan Perlindungan WNI KBRI Nur-Sultan Sugeng bersyukur seluruh WNI di Kazakhstan dalam kondisi aman di tengah kerusuhan besar-besaran yang terjadi di negara Asia Tengah itu.
“Alhamdulillah teman-teman WNI di Kazakhstan aman,” kata dia saat dihubungi Kompas.com, Kamis.
Sugeng menyebut, sesuai catatan, terdapat 140 orang WNI di Kazakhstan dan 3 orang WNI di Tajikistan.
Sugeng mengatakan, pemberlakuan Kazakhstan darurat nasional memang memberikan dampak fisik dan psikologis bagi WNI di Kazakhstan.
Baca juga: Diguncang Demo Besar, Ini 6 Fakta Soal Kazakhstan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.