Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kerusuhan Kazakhstan: Darurat Nasional, Situasi Terkini, dan Kabar WNI

Kompas.com - 07/01/2022, 15:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

NUR-SULTAN, KOMPAS.com – Kazakhstan, negara pecahan Uni Soviet di Asia Tengah, sedang membara.

Di sana, aksi protes berubah menjadi petaka. Kerusuhan melanda sebagian besar negara yang kaya akan sumber daya alam.

Kerusuhan di Kazakhstan juga menelan korban jiwa. Sedikitnya 18 anggota pasukan keamanan dilaporkan tewas. Polisi juga dilaporkan membunuh puluhan pengunjuk rasa.

Baca juga: Internet di Kazakhstan Putus, KBRI Nur-Sultan: Komunikasi Lewat SMS & Telepon

Kronologi kerusuhan Kazakhstan

Kronologi kerusuhan di Kazakhstan mulanya dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar yang sangat tajam di sana pada awal tahun.

Untuk diketahui, mayoritas warga Kazakshtan memiliki kendaraan yang mengonsumsi bahan bakar gas cair (LPG).

Karena harga gas bumi global melonjak sejak tahun lalu, Pemerintah Kazakhstan mencabut subsidi harga bahan bakar gas di sana mulai 1 Januari 2022.

Akibatnya, harga bahan bakar menjadi melambung, warga tak sanggung membeli, dan pecahlah aksi protes yang dimulai di Provinsi Mangistau pada Minggu (2/1/2022).

Aksi protes yang mulanya berjalan damai dengan cepat berubah menjadi kekerasan.

Baca juga: Rusia Kirim Pasukan Bantu Atasi Kerusuhan di Kazakhstan

Pada Selasa (4/1/2022) malam waktu setempat, Reuters melaporkan bahwa polisi menggunakan gas air mata dan granat kejut untuk membubarkan massa di alun-alun utama Almaty.

Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev juga mengumumkan keadaan darurat nasional.

Pada Rabu (5/1/2022), Tokayev menerima pengunduran diri kabinet pemerintah negara itu. Perdana Menteri Kazakhstan Askar Mamin juga mengundurkan diri di tengah protes.

Namun, kerusuhan semakin menjadi-jadi di sana. Pada Rabu malam, kerusuhan pecah di sejumlah kota di seluruh Kazakhstan.

Tokayev mengumumkan keadaan darurat nasional di seluruh negeri dan berlaku hingga 19 Januari.

Baca juga: Kerusuhan di Kazakhstan, KBRI Nur-Sultan Pastikan 140 WNI Aman

Situasi di Kazakhstan terkini

Asap mengepul dari gedung balai kota selama protes di Almaty, Kazakhstan, Rabu, 5 Januari 2022. AP PHOTO/YAN BLAGOV Asap mengepul dari gedung balai kota selama protes di Almaty, Kazakhstan, Rabu, 5 Januari 2022.

Seorang jurnalis di Almaty mengatakan kepada CNN bahwa internet terputus dan banyak lampu padam di sejumlah gedung dekat kediaman presiden.

Menurut kantor berita negara Kazinform, Tokayev meminta Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO), yang meliputi Rusia, Belarus, dan Kirgistan, untuk membantu memadamkan kerusuhan.

Tokayev mengatakan, sejumlah fasilitas infrastruktur di kota itu juga rusak. Dia menuduh para pengunjuk rasa merusak sistem negara.

Dia juga menuding banyak dari mereka telah menerima pelatihan militer di luar negeri.

Pada Kamis (6/1/2022) malam waktu setempat, terjadi bentrok antara pengunjuk rasa dan tentara.

Baca juga: Rusia Peringatkan Campur Tangan Asing di Kerusuhan Kazakhstan

Kediaman presiden di Almaty dan kantor wali kota dibakar. Mobil-mobil yang hangus berserakan di kota itu.

Kendati demikian, personel militer berhasil menguasai kembali bandara utama yang sebelumnya direbut oleh pengunjuk rasa.

Pihak berwenang mengatakan, sedikitnya 18 anggota pasukan keamanan tewas, dua di antaranya ditemukan dalam kondisi terpenggal. Lebih dari 2.000 orang ditangkap.

Selain itu, polisi di Kazakhstan dilaporkan membunuh puluhan pengunjuk rasa.

Rusia bahkan mengirim pasukan terjun payung untuk memadamkan kerusuhan di negara tersebut.

Baca juga: Kazakhstan Makin Tegang, KBRI Nur-Sultan Minta WNI Waspada

Kondisi WNI di Kazakhstan

Polisi anthuru-hara membentuk barikade untuk memblokade para pengunjuk rasa dalam demo di Almaty, Kazakhstan, Rabu (5/1/2022). Demonstran yang mengecam kenaikan harga gas cair bentrok dengan polisi di kota terbesar Kazakhstan itu dan mengadakan protes di sekitar puluhan kota lain.AP PHOTO/VLADIMIR TRETYAKOV Polisi anthuru-hara membentuk barikade untuk memblokade para pengunjuk rasa dalam demo di Almaty, Kazakhstan, Rabu (5/1/2022). Demonstran yang mengecam kenaikan harga gas cair bentrok dengan polisi di kota terbesar Kazakhstan itu dan mengadakan protes di sekitar puluhan kota lain.

Di tengah kerusuhan di Kazakhstan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Nur-Sultan telah mengimbau para Warga Negara Indonesia (WNI) di Kazakhstan untuk selalu waspada dan berhati-hati.

Kepala Fungsi Konsuler dan Perlindungan WNI KBRI Nur-Sultan Sugeng bersyukur seluruh WNI di Kazakhstan dalam kondisi aman di tengah kerusuhan besar-besaran yang terjadi di negara Asia Tengah itu.

“Alhamdulillah teman-teman WNI di Kazakhstan aman,” kata dia saat dihubungi Kompas.com, Kamis.

Sugeng menyebut, sesuai catatan, terdapat 140 orang WNI di Kazakhstan dan 3 orang WNI di Tajikistan.

Sugeng mengatakan, pemberlakuan Kazakhstan darurat nasional memang memberikan dampak fisik dan psikologis bagi WNI di Kazakhstan.

Baca juga: Diguncang Demo Besar, Ini 6 Fakta Soal Kazakhstan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com