Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korsel Kandangkan Seluruh Armada Jet Tempur F-35 karena Malafungsi hingga Mendarat Darurat

Kompas.com - 06/01/2022, 13:02 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

SEOUL, KOMPAS.com - Korea Selatan mengandangkan seluruh armada jet tempur canggih F-35, kata pihak berwenang pada Rabu (5/1/2022), sambil menunggu penyelidikan terkait malafungsi yang mengakibatkan pendaratan darurat.

Setelah roda pendarat pada F-35A Korea Selatan tidak berfungsi akibat kerusakan sistem utama, pilot memilih untuk tidak mengeluarkannya dan mendaratkan jet dengan bodinya.

Pendaratan darurat itu berakhir tanpa cedera.

Baca juga: Mengenal Pesawat Tempur F-35 yang Kontroversial

Insiden pada Selasa (4/1/2022) yang terjadi di pangkalan angkatan udara di barat negara itu, mendorong penyelidikan dan F-35 Korea Selatan akan dilarang terbang.

“Dengan penyelidikan yang sedang berlangsung, seluruh armada (F-35) ditangguhkan dari penerbangan,” kata seorang pejabat kementerian pertahanan kepada AFP.

Korea Selatan memesan 40 varian F-35A dari produsennya di Amerika, Lockheed Martin, pada 2014. Korsel menerima batch pertamanya lima tahun kemudian.

Wakil kepala staf Angkatan Udara Republik Korea Shin Ok-chul menjabarkan kronologi pendaratan darurat F-35 pada sidang parlemen hari Rabu.

F-35A terbang di ketinggian rendah ketika pilot mendengar suara ledakan. Ia kemudian memeriksa sistem pesawat, kata Shin kepada anggota parlemen.

"Semua sistem berhenti bekerja kecuali kontrol penerbangan dan mesin," katanya, menambahkan bahwa pilot kemudian memilih untuk tidak mengeluarkan roda dan memutuskan untuk mencoba pendaratan dengan perut jet.

Militer menyemprotkan busa khusus di landasan pacu pangkalan angkatan udara untuk mencegah ledakan dari gesekan yang disebabkan oleh pesawat yang melakukan kontak dengan permukaan dengan kecepatan tinggi, kata Shin.

Dia mengatakan, itu adalah kali pertama pendaratan perut (belly landing) dilakukan oleh F-35.

F-35 Lightning II supersonik adalah salah satu pesawat tempur paling kuat dan gesit di dunia, yang memiliki teknologi siluman dan komunikasi canggih. Sebanyak tiga variannya dirancang untuk berbagai macam misi.

Meski harga per unitnya turun dalam beberapa tahun terakhir, F-35 masih dianggap sebagai sistem senjata paling mahal yang pernah dikembangkan oleh Amerika Serikat.

Programnya juga telah diganggu oleh banyak penundaan, pembengkakan biaya, dan kemunduran teknis.

Sebelum insiden di Korea Selatan, kecelakaan terbaru jet ini melibatkan F-35B Inggris yang jatuh ke Mediterania saat lepas landas dari kapal induk HMS Queen Elizabeth pada November 2021.

Pilotnya berhasil melontarkan diri dengan selamat.

Baca juga: Finlandia Borong 64 Jet Tempur Siluman F-35, Nilainya Hampir Sama Anggaran Pertahanan RI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com