Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Wanita Miskin di India yang Mengaku Keturunan Dinasti Mughal dan Menuntut Kepemilikan Benteng Merah yang Megah

Kompas.com - 05/01/2022, 08:40 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP


INDIA, KOMPAS.com - Seorang wanita India miskin bernama Sultana Begum yang mengaku sebagai pewaris dinasti yang membangun Taj Mahal telah menuntut kepemilikan sebuah istana megah yang pernah menjadi rumah bagi kaisar Mughal.

Sultana Begum kini tinggal di gubuk dua kamar sempit yang terletak di daerah kumuh di pinggiran Kolkata, bertahan hidup dengan uang pensiun yang sedikit.

Di antara hartanya yang sederhana, ada catatan pernikahannya dengan Mirza Mohammad Bedar Bakht yang dianggap sebagai cicit dari penguasa Mughal terakhir India.

Baca juga: Khawatir Dampak Varian Omicron, India Perluas Vaksinasi Covid-19 untuk Remaja 15-18 Tahun

Kematian Mirza Mohammad Bedar Bakht pada tahun 1980 membuatnya berjuang untuk bertahan hidup sendiri.

Dia telah menghabiskan 10 tahun terakhir mengajukan petisi kepada pihak berwenang untuk mengakui statusnya sebagai keluarga keturunan raja dan dan menuntut kompensasi yang sesuai.

"Dapatkah Anda bayangkan bahwa keturunan kaisar yang membangun Taj Mahal sekarang hidup dalam kemiskinan parah?" ucap Begum yang kini telah 68 tahun itu kepada AFP belum lama ini.

Begum telah mengajukan tuntutan ke pengadilan untuk mencari pengakuan bahwa dia adalah pemilik sah dari Benteng Merah (Red Fort) yang dibangun pada abad ke-17.

Benteng Merah dahulu merupakan kastil yang luas yang berdiri di New Delhi yang pernah menjadi pusat kekuasaan Mughal.

"Saya berharap pemerintah pasti akan memberi saya keadilan. Ketika sesuatu menjadi milik seseorang, itu harus dikembalikan," kata Begum.

Baca juga: Covid-19 India Tiba-tiba Naik, Kembali Laporkan 20.000 Lebih Kasus Harian

Begum berpendapat bahwa Pemerintah India adalah pemilik illegal istana tersebut.

Menurut dia, Benteng Merah seharusnya diwariskan kepadanya sebagai keluarga keturunan Kesultanan Mughal.

Tapi, Pengadilan Tinggi Delhi dilaporkan telah menolak petisi Begum pekan lalu dan menganggap langkah hukumnya sebagai tindakan yang sia-sia atau buang-buang waktu saja.

Pengadilan pun tidak memutuskan apakah klaim Begum atas keturunan Kekasiaran Mughal itu sah.

Sebaliknya, pengadilan mengatakan tim hokum Begum telah gagal untuk membenarkan mengapa kasus serupa tidak dibawa oleh keturunan Zafar dalam 150 tahun sejak pengasingannya.

Sementara itu, pengacara Begum, Vivek More, mengatakan kasus itu akan berlanjut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com