Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungan Langka, Presiden Palestina Bertemu Menhan Israel

Kompas.com - 29/12/2021, 10:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber France24

TEL AVIV, KOMPAS.com – Presiden Palestina Mahmoud Abbas bertemu dengan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz pada Selasa (28/12/2021).

Kementerian Pertahanan Israel melaporkan, kunjungan langka tersebut membahas sejumlah hal terutama tentang keamanan dan masalah sipil.

Gantz mengatakan kepada Abbas bahwa dia bermaksud untuk terus mempromosikan tindakan untuk memperkuat kepercayaan di bidang ekonomi dan sipil.

Baca juga: Pria Australia Dilarang Tinggalkan Israel Hingga Tahun 9999, Ini Alasannya

“Seperti yang disepakati selama pertemuan terakhir mereka,” bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Israel sebagaimana dilansir France24.

Media Israel melaporkan, pertemuan tersebut berlangsung di rumah Gantz di Rosh HaAyin, Israel tengah.

“Kedua pria itu membahas masalah keamanan dan sipil,” sambung Kementerian Pertahanan Israel.

Sebelumnya, sekitar akhir Agustus, Gantz mengunjungi markas besar Palestina untuk melakukan pembicaraan dengan Abbas.

Baca juga: 5.200 Burung Bangau Mati Akibat Flu Burung yang Kembali Mewabah di Israel

Pertemuan pada Agustus tersebut merupakan pertemuan resmi tingkat tinggi pertama dalam beberapa tahun terakhir.

Tetapi setelah pembicaraan itu, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan bahwa tidak ada proses perdamaian yang sedang berlangsung dengan Palestina.

Sementara itu, Menteri Urusan Sipil Palestina Hussein al-Sheikh mengonfirmasi pertemuan Abbas dan Gantz melalui Twitter pada Rabu (29/12/2021).

“Pertemuan itu membahas pentingnya menciptakan cakrawala politik yang mengarah pada solusi politik sesuai dengan resolusi internasional,” tulis Hussein di Twitter.

Dia menambahkan, keduanya juga membahas ketegangan situasi di lapangan karena praktik pemukiman.

Baca juga: Israel Uji Coba Pemberian Vaksin Covid-19 Dosis Keempat, Bagaimana Hasilnya?

“Dan pertemuan itu membahas banyak masalah keamanan, ekonomi, serta kemanusiaan,” lanjut Hussein.

Di sisi lain, partai oposisi di Israel, Likud, mengutuk pertemuan terakhir tersebut. Likud menyebutkan, konsesi yang berbahaya bagi keamanan Israel bakal segera terjadi.

Partai itu menambahkan, Pemerintah Israel kali ini mendukung agenda Abbas dan membahayakan Israel.

Hubungan antara Israel dan Palestina telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir.

Ketika Benjamin Netanyahu menjadi Perdana Menteri Israel pada 2009 hingga 2021, pembicaraan damai ditangguhkan pada 2014 sedangkan permukiman Yahudi di Tepi Barat diperluas.

Baca juga: Israel Akan Gandakan Permukiman Yahudi di Dataran Tinggi Golan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

Global
WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com