Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sergei Krikalev: Warga Soviet Terakhir yang Ditinggalkan di Ruang Angkasa saat Uni Soviet Ambruk

Kompas.com - 29/12/2021, 08:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Dari stasiun luar angkasa Rusia, MIR, Sergei Krikalev memiliki keistimewaan untuk menyaksikan Bumi dari kejauhan, planet yang begitu indah sampai-sampai ia tak dapat melihat api politik yang tengah membakar negaranya.

Pada 18 Mei 1991, Krikalev meninggalkan Bumi dengan pesawat luar angkasa Soyuz. Ia berada dalam misi sepanjang lima bulan ke stasiun ruang angkasa MIR untuk mengorbit Bumi.

Bersamanya, adalah kosmonaut lain yang juga berasal dari Soviet, Anatoly Artsebarsky, dan astronaut Inggris, Helen Sharman.

Baca juga: 18 Desember 1878: Diktator Uni Soviet Joseph Stalin Lahir

Roket itu meluncur dari Kosmodrom Baikonur yang legendaris di Kazakhstan, tempat yang sama di mana Uni Soviet memenangi "perang bintang" dari Amerika Serikat.

Dari sini berbagai sejarah tercipta, seperti pengiriman satelit pertama ke orbit, Sputnik; perjalanan anjing pertama ke luar angkasa, Laika; dan kedatangan manusia pertama di luar angkasa, Yuri Gagarin, pada 1961.

Kala itu, stasiun ruang angkasa MIR juga merupakan simbol kekuatan Soviet dalam hal eksplorasi antariksa.

Misi Krikalev sebetulnya cukup rutin, dia harus melakukan beberapa perbaikan dan pembaruan untuk sejumlah peralatan di MIR.

Namun sementara semuanya berjalan mulus di luar angkasa, di Bumi, Uni Soviet mulai hancur berantakan.

Baca juga: Putin Sesalkan Keruntuhan Uni Soviet: Rusia yang Bersejarah Hilang

Dalam hitungan bulan, selama Krikalev berada di luar angkasa Bumi, Uni Soviet yang perkasa dan raksasa terpecah.

Karena itu pula lah, misi yang pada awalnya sama sekali tidak rumit membuat Krikalev berada dalam ketidakpastian selama berbulan-bulan, melayang-layang di angkasa dua kali lebih lama dari rencana, dan menimbulkan efek yang tak dimengerti pada tubuh dan pikirannya.

Ini menjadi kisah tragis pengembaraan Sergei Krikalev, kosmonaut yang setelah bertahan lebih dari 10 bulan mengorbit Bumi, mendarat di negara yang sudah tidak ada lagi.

Waktu yang dihabiskannya di luar angkasa membuatnya tercatat dalam sejarah sebagai "warga negara Soviet yang terakhir".

Baca juga: Saya Butuh Uang, Cerita Putin Jadi Sopir Taksi Setelah Uni Soviet Runtuh

Paling populer

Stasiun MIR adalah salah satu pencapaian terbesar program luar angkasa Soviet.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Stasiun MIR adalah salah satu pencapaian terbesar program luar angkasa Soviet.

Sergei Krikalev lahir pada 1958 di Leningrad, yang kini disebut Saint Petersburg.

Dia lulus sebagai insinyur mesin dari Institut Mekanik Leningrad pada 1981 dan menjadi kosmonaut setelah menjalani empat tahun pelatihan.

Pada 1988, dia melakukan perjalanan pertamanya ke stasiun luar angkasa MIR, yang mengorbit Bumi pada ketinggian 400 kilometer di atas permukaan planet ini.

Saat ini, Krikalev adalah direktur misi berawak Roscosmos, badan luar angkasa milik Rusia.

Misi pada Mei 1991 itu adalah kali kedua dia melakukan perjalanan ke MIR.

"Krikalev mendapat tempat istimewa di budaya pop karena dia adalah salah satu kosmonaut pertama yang menggunakan radio di MIR untuk berkomunikasi dengan perangkat radio amatir di Bumi dari luar angkasa," kata Cathleen Lewis, sejarawan yang meneliti program luar angkasa di Museum Dirgantara dan Luar Angkasa Nasional Smithsonian di Washington DC, Amerika Serikat.

Baca juga: Saat Bendera Uni Soviet Berkibar Terakhir Kalinya di Langit Kremlin...

Lewis mengatakan selama misi panjangnya di MIR, Krikalev kerap mengoperasikan radio untuk berbincang dengan warga biasa yang menemukan frekuensinya dari Bumi.

"Dengan cara itu, dia menjalin hubungan informal dengan orang-orang di seluruh dunia," ujar Lewis.

Krikalev tidak pernah sendirian di MIR, tapi dia selalu menjadi kosmonaut paling populer.

"Dia memang bukan satu-satunya orang di MIR, tapi hanya dia yang bicara dengan radio sepanjang waktu," tambah Lewis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com