TEL AVIV, KOMPAS.com – Israel bertujuan menggandakan jumlah permukiman Yahudi Dataran Tinggi Golan dalam kurun lima tahun.
Keputusan tersebut dapat memperkuat cengkeramannya di wilayah yang dicaploknya pada 1981 sebagaimana dilansir Reuters, Senin (27/12/2021).
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengutip pengakuan mantan Presiden AS Donald Trump pada 2019 mengenai kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan.
Baca juga: Rumah Sakit Israel Mulai Uji Klinis Vaksin Covid-19 Dosis Keempat
Dia mengatakan, Presiden AS Joe Biden tidak menunjukkan tanda akan membalikkan pengakuan dari Trump.
Itulah yang menjadi alasannya untuk menggandakan jumlah pemukim Yahudi di Dataran Tinggi Golan.
Di bawah cetak biru yang disetujui oleh kabinet, sekitar 7.300 unit rumah akan dibangun di Katzrin dan di komunitas Yahudi yang lebih kecil.
Katzrin merupakan permukiman utama Israel di Dataran Tinggi Golan.
Baca juga: Iran Blak-blakan, Sebut Latihan Perang Peringatan untuk Israel
“Tujuan dari keputusan tersebut adalah untuk menggandakan jumlah penduduk (Israel) di Golan di tahun-tahun mendatang, yang berarti penambahan 23.000 orang di daerah tersebut,” bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Perdana Menteri Israel.
Selain itu, dua pemukiman Yahudi baru juga direncanakan dan 4.000 rumah akan dibangun di Dataran Tinggi Golan.
Israel mencaplok Dataran Tinggi Golan seluas 1.200 kilometer persegi pada 1981, sebuah langkah yang tidak diakui oleh masyarakat internasional.
Suriah menuntut kembalinya dataran tinggi yang strategis tersebut, yang juga menghadap Lebanon dan berbatasan dengan Yordania.
“Tak perlu dikatakan bahwa Dataran Tinggi Golan adalah milik Israel,” kata Bennett kepada kabinetnya dalam sambutannya.
Baca juga: Menlu AS Singgung Normalisasi Hubungan Indonesia-Israel