Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambang Emas Runtuh, 31 Penambang Tewas di Sudan

Kompas.com - 29/12/2021, 09:32 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

KHARTOUM, KOMPAS.com – Sedikitnya 31 penambang tewas dan delapan hilang ketika sebuah tambang emas di Sudan runtuh pada Selasa (28/12/2021).

Bencana itu terjadi di dekat Nuhud, sebuah kota sekitar 500 kilometer sebelah barat ibu kota Sudan, Khartoum.

Kepala Mineral Resources Company Khaled Dahwa mengatakan, kepada AFP bahwa hanya satu orang yang berhasil selamat.

Baca juga: Tambang Batu Giok Myanmar Longsor, 80 Orang Dikhawatirkan Tersapu

“31 penambang tradisional tewas karena tambang runtuh,” kata Dahwa sebagaimana dilansir AFP.

Pada Januari, tambang empas tersebut juga sempat runtuh, menyebabkan empat penambang tewas.

“Pihak berwenang saat itu menutup tambang dan memasang pengaman, tapi beberapa bulan lalu mereka pergi,” ujar Dahwa.

Penambang emas tradisional adalah salah satu pekerjaan yang berbahaya di Sudan karena infrastruktur tambang yang tidak aman.

Baca juga: Kecelakaan Tambang Batu Bara Siberia Diduga Tewaskan 52 Orang

Pekerjaan tersebut mulai menjamur sekitar 10 tahun di berbagai wilayah di Sudan.

Orang-orang ini menggali tanah menggunakan ekskavator dengan harapan dapat menggali logam mulia.

Sekitar dua juta penambang rakyat menghasilkan sekitar 80 persen dari produksi emas tahunan negara itu, menurut penghitungan resmi.

Baca juga: Puluhan Penambang Berhasil Diselamatkan Setelah 2 Hari Terjebak di Tambang Bawah Tanah

Sudan tengah mengalami inflasi yang tak terkendali dan memulai reformasi ekonomi yang ketat baru-baru ini.

Salah satu agenda reformasi ekonomi di sana adalah memangkas subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan meluncurkan mata uang yang terkelola.

Negara miskin ini juga menghadapi turbulensi politik setelah kudeta militer yang dipimpin Jenderal Abdel Fattah al-Burhan pada 25 Oktober.

Baca juga: Seekor Anjing Setia Kunjungi Tambang dan Hampir Tidak Makan Setelah Ditinggal Mati Majikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com