Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satelit Temukan Obyek Diduga Lokasi Jatuhnya MH370 di Hutan Kamboja

Kompas.com - 20/12/2021, 18:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Express

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Andre Milne dari Unicorn Aerospace bersama timnya menemukan obyek yang diduga lokasi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH370 di hutan Kamboja.

Pesawat Boeing 777-200ER MH370 hilang dari radar pada 8 Maret 2014, dan menjadi salah satu misteri penerbangan terbesar.

Sebanyak 239 orang di dalamnya hingga kini tak diketahui keberadaannya, setelah pesawat dengan rute Kuala Lumpur-Beijing itu hilang tanpa jejak.

Baca juga: Penemu Bangkai Kapal Titanic Tawarkan Bantuan Cari MH370, tapi Ditolak

Menurut penyelidik MH370, Milne menemukan citra satelit dari apa yang ia gambarkan sebagai bekas lokasi jatuh, jauh di dalam hutan Kamboja.

Milne mengatakan kepada express.co.uk, dirinya melakukan pemeriksaan dengan kontaknya di Pentagon AS dan Gedung Putih, dan bermaksud meluncurkan misi helikopter pada awal 2022.

Komunikasi terakhir kru MH370 tercatat di Laut China Selatan, sekitar 38 menit setelah lepas landas.

Tak lama setelah itu, pengendali lalu lintas udara kehilangan jejak pesawat tetapi masih terlacak oleh radar militer selama sekitar satu jam.

Data radar menunjukkan pesawat menyimpang dari rute yang direncanakan dan menghilang sekitar 321 km di barat laut Pulau Penang, Malaysia.

Milne menduga pesawat MH370 jatuh di Kamboja, yang berlokasi di timur laut Malaysia, di antara Thailand dan Vietnam.

Dikutip dari Express pada Minggu (19/12/2021), investigator mengatakan, "Kontak Pentagon saya pada dasarnya memerintahkan saya menyusun tim pengintaian rahasia di darat sesegera mungkin."

Milne lalu berencana menyusun tim untuk melakukan pemantauan dengan drone, karena medan yang sulit sehingga hampir mustahil dilakukan penyisiran dengan berjalan kaki.

Baca juga: Pakar Penerbangan: Butuh Petunjuk Baru untuk Pencarian Ulang MH370 Malaysia Airlines

"Saya juga akan menghubungi para militer Sat Intel China, Rusia, dan AS dan meminta penginderaan jauh untuk melihat massa aluminium dan titanium dari luar angkasa di tanah yang berada di bawah kanopi hutan."

"Saya ingat sinyal terakhir yang diterima dari MH370 ke kontrol ops Malaysia sebenarnya dari Kamboja, tetapi secara keliru diabaikan karena dugaan data Inmarsat South India Ocean dianggap lebih dapat diandalkan, yang kita semua tahu sekarang bagaimana misi pencarian MH370 berakhir dalam kegagalan total."

Menurut penyelidik, gambar satelit yang ia tunjukkan memperlihatkan perbedaan situasi sebelum dan sesudah MH370 hilang.

Gambar lain yang dia bagikan, tampak menunjukkan tata letak skala 1:1 dari boeing 777 ke situs, yang Milne katakan "Cocok dengan ukuran skala Malaysia Flight MH370".

Baca juga: 17 Juli 2014, MH17 Jatuh Tertembak Rudal di Ukraina, Bagaimana Detik-detik Insiden Mencekam Itu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com