Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Laporkan Pasien Covid-19 Pertama Meninggal karena Varian Omicron

Kompas.com - 13/12/2021, 20:09 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

LONDON, KOMPAS.com - Setidaknya satu pasien Covid-19 dilaporkan meninggal dengan varian Omicron di Inggris menurut Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, pada Senin (13/12/2021).

Hal itu disampaikan ketika pemerintahannya menolak mengesampingkan pembatasan Covid-19 lebih lanjut di seluruh Inggris menjelang Natal.

Baca juga: WHO: Varian Omicron Lebih Menular daripada Delta, Kurangi Kemanjuran Vaksin

Menyusul peringatan dari pejabat tinggi kesehatan Inggris yang diungkapkan oleh Guardian, pemerintah Inggris telah diberi tahu bahwa "langkah-langkah nasional yang ketat" perlu diberlakukan minggu ini.

Johnson pun mengatakan dia akan "mengambil langkah apa pun yang diperlukan untuk melindungi kesehatan masyarakat".

Kekhawatiran meningkat di antara para ilmuwan dan di Whitehall bahwa varian Omicron bisa segera menjadi strain Covid-19 yang dominan, dan melemahkan pertahanan yang ditawarkan dua dosis vaksin terhadap virus.

PM Inggris, yang bersiap menghadapi pemberontakan dari setidaknya 70 anggota parlemen Tory pada Selasa (14/12/2021) atas beberapa tindakan "rencana B" yang mungkin dilakukan pemerintahnya.

Di saat yang sama, pemimpin berusia 57 tahun itu pun tengah mendapat kecaman atas pesta Natal yang diadakannya di Downing Street tahun lalu.

Baca juga: Menkes Inggris: Penyebaran Varian Omicron Sangat Fenomenal

Johnson memperingatkan Omicron kemungkinan akan menjadi mayoritas kasus baru. di London dalam 24 jam ke depan.

“Kami sekarang ingin bergerak dengan sangat cepat dan kami harus mencapai target jumlah dosis booster harian, yang akan melampaui (kecepatan) apa pun yang telah kita lakukan sebelumnya,” ujarnya berbicara di pusat vaksin di Paddington, London barat, setelah berjanji untuk mempercepat program booster.

Johnson mengonfirmasi Omicron "menghasilkan (kasus) rawat inap" dan menambahkan: "Sayangnya setidaknya satu pasien telah dikonfirmasi telah meninggal dengan Omicron."

Dia menekankan: “Saya pikir gagasan bahwa ini entah bagaimana adalah versi virus yang lebih ringan, saya pikir itu adalah sesuatu yang perlu kita kesampingkan dan lebih memberi perhatian mengenali kecepatan (infeksi) melalui populasi.

“Jadi hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah mendapatkan booster (vaksin Covid-19) kita.”

Johnson berulang kali menolak untuk mengesampingkan pembatasan Covid-19 yang lebih ketat melebihi anjuran kesehatan terbaru.

Pembatasan itu termasuk mengimbau bekerja dari rumah, mewajibkan penggunaan masker di lebih banyak tempat, dan meminta bukti vaksinasi atau hasil tes negatif baru-baru ini untuk masuk ke beberapa tempat.

Baca juga: PM Inggris: 2 Dosis Vaksin Covid-19 Tak Cukup Bendung Gelombang Varian Omicron

“Sepanjang pandemi, saya dengan susah payah menekankan kepada publik bahwa kita harus memperhatikan ke mana arah pandemi ini, dan kita mengambil langkah apa pun yang diperlukan untuk melindungi kesehatan masyarakat," kata dia.

“Kami pikir langkah-langkah yang kami ambil – rencana B, dikombinasikan dengan percepatan kampanye (vaksin Covid-19) booster yang sangat ambisius, dengan memajukannya satu bulan. Jadi kami menawarkan booster untuk setiap orang dewasa pada akhir tahun – kami pikir itulah langkah pendekatan yang tepat.”

Ditanya tentang kuis Natal yang diselenggarakan di Downing Street tahun lalu, ketika London berada di tingkat 2 dan kegiatan sosial di dalam ruangan dilarang, Johnson bersikeras dia “tentu saja tidak melanggar aturan”.

Dia mengatakan sekretaris kabinet, Simon Case, sedang menyelidiki masalah ini dan akan melaporkan kembali "secepat yang kami bisa".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com