Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pfizer-BioNTech Klaim Dosis Booster Mampu Tangkal Omicron

Kompas.com - 09/12/2021, 22:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Perusahaan farmasi Amerika Serikat, Pfizer, dan mitranya dari Jerman, BioNTech, mengeluarkan studi awal pada Rabu (8/12/2021) bahwa dosis ketiga suntikan vaksin buatan mereka menawarkan perlindungan yang lebih kuat terhadap varian Omicron.

Tes laboratorium menunjukkan peningkatan antibodi 25 kali lipat. Namun, perusahaan juga mengumumkan peringatan bahwa dua dosis awal vaksin mungkin tidak cukup mencegah infeksi dari varian yang sangat mudah menular.

"Meskipun dua dosis vaksin bisa memberikan perlindungan dari penyakit parah yang disebabkan varian Omicron, tetapi perlindungan bisa dimaksimalkan dengan dosis ketiga vaksin kami,” kata CEO Pfizer Albert Bourla dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Indonesia Tetap Berangkatkan Jemaah Umrah ke Arab Saudi meski Ada Varian Omicron

Hasil tes laboratorium dari sampel darah yang diambil sebulan setelah pemberian booster menunjukkan adanya peningkatan antibodi penetralisir secara signifikan terhadap varian Omicron.

Studi Pfizer masih perlu menjalani tinjauan ilmiah, tetapi pada studi awal ini terdapat informasi konkret tentang efektivitas vaksin booster dan varian Omicron.

Masih banyak yang belum diketahui tentang varian Omicron, tetapi varian ini telah terdeteksi di 57 negara dan diperkirakan ada peningkatan kasus di Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa.

Baca juga: Australia Laporkan Kasus Covid-19 Varian Mirip Omicron

Jerman pesan jutaan booster setelah pemerintah baru dilantik

Pada saat yang sama, Jerman melakukan pemesanan vaksin booster buatan BioNTech-Pfizer dalam jumlah besar. Menurut Asosiasi Dokter Nasional, sekitar 6,5 juta dosis telah dipesan dalam beberapa pekan terakhir.

Badan pengendalian pandemi Jerman, Robert Koch Institute (RKI) mengatakan, pada Rabu, sekitar 18,7 persen dari jumlah populasi penduduk telah menerima suntikan booster, tidak lama setelah pemerintahan baru dilantik, sebagai bentuk pemenuhan janji kampanye dalam melakukan vaksinasi sebagai landasan kebijakan memerangi pandemi.

Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengundurkan diri dan digantikan oleh ahli epidemiologi dari Sosial Demokrat (SPD) Karl Lauterbach.

Baca juga: WHO: Risiko Infeksi Ulang Varian Omicron Mungkin Lebih Tinggi, tapi Gejala Ringan

"Kementerian ini akan lebih fokus dari sebelumnya,” kata Spahn dalam upacara serah terima jabatan.

"Mutasi virus menunjukkan kita masih berada di tengah pandemi,” kata Spahn, sambil mengucapkan selamat kepada Lauterbach.

Lauterbach sendiri mengucapkan terima kasih dan berjanji akan melakukan segala hal yang memungkin untuk menyelesaikan varian Omicron.

Baca juga: Rusia Umumkan Kasus Pertama Varian Omicron: 2 Warga dari Afrika Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com