Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Pembunuhan Jamal Khashoggi Ditangkap di Paris, Kemungkinan Diekstradisi ke Turki

Kompas.com - 08/12/2021, 14:16 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

PARIS, KOMPAS.com - Seorang pria Saudi yang disangkakan terlibat dalam pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi telah ditangkap di Perancis, menurut kepolisian.

Khaled Aedh Alotaibi ditangkap di Bandara Charles de Gaulle di Paris, Selasa waktu setempat, kata sumber di kepolisian kepada BBC.

Dia diyakini adalah satu dari 26 warga Saudi yang diburu Turki atas pembunuhan tersebut.

Baca juga: Justin Bieber Diminta Batalkan Konser F1 di Arab Saudi Terkait Kasus Jamal Khashoggi

Alotaibi, adalah mantan pengawal kerajaan Saudi yang sedang dalam perjalanan atas nama pribadi. Ia berada dalam penjara pengadilan, seperti dilaporkan siaran radio RTL.

Pria berusia 33 tahun itu ditahan ketika hendak menumpang pesawat ke Riyadh. Ia menghadapi ekstradisi ke Turki dengan dakwaan pembunuhan.

Sementara itu, seorang pejabat Saudi kemudian mengatakan penyergapan itu merupakan kasus salah tangkap, karena mereka terlibat dalam pembunuhan itu sudah dihukum di Arab Saudi.

Khashoggi merupakan pengkritik vokal terhadap pemerintahan di Riyadh. Ia dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul, Oktober 2018.

Baca juga: Tunangan Khashoggi Mengutuk Pembelian Newcastle United oleh Konsorsium Arab Saudi

Pihak Arab Saudi mengatakan mantan wartawan Washington Post itu telah dibunuh dalam 'operasi jahat' oleh tim agen yang dikirim untuk membujuknya kembali ke kerajaan.

Tapi, para pejabat di Turki mengatakan agen tersebut bertindak atas perintah dari level tertinggi di pemerintahan Saudi.

Pembunuhan ini telah mengguncang dunia dan menghancurkan citra penguasa Arab Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Dia membantah terlibat dalam kasus pembunuhan ini.

Sebelumnya, pengadilan Saudi sudah menghukum delapan orang yang namanya tidak dipublikasikan terkait pembunuhan ini pada 2019 lalu.

Baca juga: Terlibat Pembunuhan Jamal Khashoggi, 4 Orang Pernah Dapat Pelatihan Paramiliter di AS

Lima di antara mereka dinyatakan bersalah terlibat secara langsung dalam pembunuhan itu, dan dijatuhi hukuman mati. Tapi kemudian hukuman tersebut diringankan menjadi 20 tahun penjara, sementara tiga lainnya dihukum 7-10 tahun penjara.

Pelapor khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa, Agnes Callamard, kala itu menyebut keputusan pengadilan Arab Saudi sebagai 'antitesis keadilan' yang tidak memiliki legitimasi hukum maupun moral.

Dalam laporannya 2019 lalu, Callamard menganggap Khashoggi adalah korban dari eksekusi yang disengaja dan direncanakan. Arab Saudi, menurut dia, bertanggung jawab atas kasus tersebut.

Penangkapan tersangka ini berlangsung beberapa hari setelah Presiden Perancis, Emmanuel Macron menjadi pemimpin barat pertama yang bertemu dengan putra mahkota Saudi sejak kasus pembunuhan Khashoggi.

"Kami tentu saja berbincang tentang segala hal, tanpa ada tabu, dan jelas kami dapat mengajukan pertanyaan tentang hak asasi manusia," kata Macron kepada wartawan, Sabtu (4/12/2021).

Baca juga: Selidiki Pembunuhan Jamal Khashoggi, Ahli Ini Dapat Ancaman Kematian dari Pejabat Arab Saudi

Apa yang sejauh ini diketahui tentang tersangka?

Dalam laporannya, Callamard menyebutkan jaksa Saudi memerintahkan penangkapan Alotaibi sebagai bagian dari penyelidikan pembunuhan Khashoggi, tapi akhirnya tidak menuntutnya.

Laporan itu menyebut Alotaibi sebagai anggota Pengawal Kerajaan, sebuah unit pasukan khusus militer Arab Saudi.

Dia juga pernah terlihat bersama dengan Putra Mahkota Salman selama kunjungan ke AS pada 2017.

Dikatakan, Alotaibi tiba di Istanbul pada 2 Oktober 2018, dan dia berada di dalam kediaman konsul jenderal Saudi selama pembunuhan Khashoggi terjadi, dan bukan di dalam konsulat.

Baca juga: Pengadilan Turki Menolak Menambahkan Laporan AS dalam Persidangan Khashoggi

Arab Saudi menolak permintaan ekstradisi Alotaibi ke Turki, di mana dia sudah dihukum secara in absentia di Istanbul atas tuduhan pembunuhan.

Tapi Selasa (7/12/2021), sumber kepolisian mengonfirmasi bahwa otoritas Perancis telah mengeksekusi permintaan penangkapan dari Turki. Alotaibi ditangkap saat dia hendak terbang ke Riyadh, ibu kota Arab Saudi.

Callamard, yang saat ini menjadi Sekjen Amnesty International, mengatakan melalui cuitannya bahwa penangkapan ini bisa menjadi terobosan besar dalam pencarian keadilan.

Sementara itu, Hatice Cengiz tunangan Khashoggi saat peristiwa itu terjadi, menyambut baik peringkusan tersebut dan mendesak Perancis untuk mengadili atas kejahatannya, atau mengkestradisinya ke negara yang mampu dan bersedia melakukannya.

Baca juga: AS Bungkam soal Hukuman Putra Mahkota Arab Saudi dalam Pembunuhan Khashoggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com