Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengadilan Turki Menolak Menambahkan Laporan AS dalam Persidangan Khashoggi

Kompas.com - 04/03/2021, 22:02 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

ISTANBUL, KOMPAS.com – Pengadilan Turki yang mengadili 26 tersangka Arab Saudi in absentia atas pembunuhan Jamal Khashoggi menolak mengakui laporan AS yang menyalahkan putra mahkota Mohammed bin Salman (MBS) atas pembunuhan tersebut.

Hal itu diungkapkan dalam persidangan lanjutan pada Kamis (4/3/2021) sebagaimana dilansir AFP.

Khashoggi merupakan jurnalis cum kolumnis The Washington Post yang dibunuh dan dimutilasi di dalam gedung Konsulat Arab Saudi di Istanbul pada Oktober 2018.

Dia dibunuh di dalam konsulat ketika hendak mengurus dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk menikahi tunangannya, Hatice Cengiz.

Cengiz dan seorang diplomat Jerman menghadiri persidangan tersebut.

Baca juga: AS Bungkam soal Hukuman Putra Mahkota Arab Saudi dalam Pembunuhan Khashoggi

Jaksa Turki mengeklaim, Wakil Kepala Intelijen Arab Saudi Ahmed al-Assiri dan konsultan media Saud al-Qahtani memimpin operasi pembunuhan Khashoggi.

Jaksa tersebut menambahkan, keduanya memberi perintah kepada tim pembunuh Arab Saudi untuk membunuh Khashoggi.

Sementara, laporan yang dirilis AS tersebut mengatakan, Washington memiliki alasan untuk menyimpulkan bahwa MBS menyetujui operasi pembunuhan tersebut.

Laporan itu menambahkan, kesimpulan itu didasarkan salah satunya karena MBS menggunakan tindakan kekerasan untuk membungkam para pembangkang di luar negeri.

Baca juga: 3 Nama Tiba-tiba Hilang dalam Laporan Intelijen AS Soal Pembunuhan Khashoggi

Di sisi lain, Cengiz meminta pengadilan Istanbul untuk menambahkan laporan AS ke berkas bukti kasus.

Namun, hakim ketua menolak permintaan tersebut dengan alasan laporan tidak akan membawa apa-apa ke dalam persidangan.

Hakim mengizinkan Cengiz untuk mengajukan permintaan baru dengan jaksa yang menjadi ujung tombak kasus pemerintah Turki.

“Laporan AS secara langsung mengaitkan tanggung jawab kepada putra mahkota. Oleh karena itu, kami ingin (laporan) ini dipertimbangkan oleh pengadilan," kata Cengiz kepada wartawan setelah sidang.

Baca juga: Para Tokoh di AS Ramai-ramai Minta MBS Dihukum atas Pembunuhan Khashoggi

Terkunci di ruangan

Persidangan tersebut mengambil kesaksian dari dua karyawan Turki di konsulat Arab Saudi yakni seorang sopir bernama Edip Yilmaz dan penjaga keamanan.

Yilmaz mengatakan, dia dan rekan-rekannya dikunci di sebuah ruangan oleh tim keamanan konsulat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com