Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/03/2021, 20:04 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Adakah yang berencana pergi ke China dalam waktu dekat ini? Siap-siap untuk melakukan tes Covid-19 denganswab anal.

Belum lama ini, pada Rabu (3/3/2021), sebuah laporan muncul yang berisi mandatori pemerintah China untuk para pelancong asing yang tiba di negerinya diwajibkan melakukan tes Covid-19 dengan swab anal.

Baca juga: Dianggap Lebih Akurat Deteksi Covid-19, China Pakai Metode Swab Anal

Pemerintah China mengklaim bahwa tes swab anal memberikan tingkat akurasi lebih tinggi dibanding metode tes Covid-19 lainnya, menurut laporan Times Inggris.

Kemudian Times Inggris mengabarkan seperti yang dilansir dari New York Post pada Rabu (3/3/2021), bahwa sebagai bagian dari syarat perjalanan baru, akan ada tes Covid-19 dengan swab anal di bandara Beijing dan Shanghai.

Baca juga: Setelah AS, Jepang Mengeluh Warganya Diminta Tes Swab di Anus oleh China

Petugas medis penyakit pernapasan, Li Tongzeng, mengatakan bahwa swab anal lebih baik karena jejak virus corona tinggal lebih lama di sampe tinja, dari pada di hidung atau tenggorokan, media pemerintah China melaporkan.

Mandatori tes Covid-19 dengan swab anal itu keluar, justru setelah Jepang meminta China untuk berhenti melakukan tes jenis itu kepada warga mereka.

Baca juga: Ada Video Warga China Berjalan Bak Penguin Setelah Dapat Swab Anus, Pemerintah Buka Suara

Alasan Jepang adalah tes swab melalui anal dapat melukai mental seseorang.

"Beberapa orang Jepang melaporkan ke kedutaan kami di China bahwa mereka menerima tes swab anal, yang menyebabkan sakit psikologis yang hebat," kata Katsunobu Kato, kepala sekretaris kabinet Jepang dalam konferensi pers.

Baca juga: China Gelar Tes Swab Lewat Lubang Anus, Warga: Tak Sampai 10 Detik

Namun, juru bicara Menteri Luar Negeri China, Wang Wenbin, melakukan pembelaan terhadap tes swab anal untuk diagnosis Covid-19 itu.

Menurutnya, tes swab anal adalah "sesuai dengan perubahan situasi epidemi serta undang-undang dan peraturan terkait".

Baca juga: Diplomat AS Mengaku Diminta Tes Swab dari Anus oleh China

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com