WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Departemen Luar Negeri AS menolak untuk menjelaskan apakah Putra Mahkota Mohammed bin Salman salah satu penerima sanksi dalam kasus pembunuhan Khashoggi.
Pemerintahan Joe Biden telah menyebutkan bahwa 76 pejabat Arab Saudi dikenai sanksi pembatasan visa ke AS, karena keterlibatannya dalam kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada 2018.
Melansir The Guardian pada Senin (1/3/2021), juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price tidak menjelaskan apakah putra mahkota masuk dalam daftar 76 pejabat Arab Saudi yang dikenai sanksi pembatasan visa.
Baca juga: 3 Nama Tiba-tiba Hilang dalam Laporan Intelijen AS Soal Pembunuhan Khashoggi
"Kami tidak dalam posisi untuk memberikan detail identitas yang masuk dalam daftar 76 orang, tidak pula dapat memberikan gambaran yang dapat ditambahkan ke daftar itu kemudian hari," ujar Price.
Ketika didesak terkait Mohammed bin Salman, dia menambahkan, "Saya bukan yang memasukan atau mengecualikan siapa pun secara khusus dalam daftar tersebut."
"Oleh karena itu, saya tentu saja tidak mengetahui rencana apa pun terhadap putra mahkota," imbuhnya.
Baca juga: Para Tokoh di AS Ramai-ramai Minta MBS Dihukum atas Pembunuhan Khashoggi
Price hanya menjabarakan adanya "kalibarasi ulang" dari hubungan AS dengan Arab Saudi yang dia tekankan sebagai "bukan perpecahan".
Selama akhir pekan kemarin, Joe Biden mengatakan akan ada pengumuman perubahan "signifikan" pada kebijakan Saudi pada Senin (1/3/2021).
Namun dalam konferensi pers, Price sebagian besar hanya merangkum langkah-langkah yang diambil pada Jumat (26/2//2021), ketika laporan dari penilaian intelijen AS tentang pembunuhan Khashoggi diterbitkan.
Baca juga: Kenapa Keterlibatan Putra Mahkota dalam Pembunuhan Khashoggi Disebut Bisa Guncang Arab Saudi?
Pemerintah AS sejak itu mendapat kecaman keras karena tidak menargetkan pewaris tahta Saudi berusia 35 tahun itu sanksi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.