RIYADH, KOMPAS.com - Pejabat intelijen AS diam-diam menghapus 3 nama dalam laporan yang merinci kematian jurnalis Jamal Khashoggi, yang terungkap pada Minggu (28/2/2021).
Tautan pertama dikirim oleh Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) mati dan diganti dengan versi "v2" baru yang telah menghapus nama 3 orang, yang sebelumnya ada dalam laporan pertama, menurut laporan CNN.
Pada pekan lalu, laporan yang tidak diklasifikasi membuat berita bahwa Putra Mahkota Mohammed bin Salman, atau biasa disebut MBS, yang menyetujui perintah "menangkap atau membunuh" Khashoggi, seorang kolomnis untuk Washington Post.
Baca juga: Para Tokoh di AS Ramai-ramai Minta MBS Dihukum atas Pembunuhan Khashoggi
"Kami memberikan dokumen yang telah diperbaiki di situs itu karena teradapat kesalahan dalam dokumen asli yang memuat 3 nama yang seharusnya tidak dimasukan," kata juru bicara ODNI singkat kepada CNN, seperti yang dilansir dari Daily Mail pada Senin (1/3/2021).
Abdulla Mohammed Alhoeriny, Yasir Khalid Alsalem dan Ibrahim al-Salim, adalah 3 nama yang awalnya disebutkan dalam laporan intelijen AS.
Mereka bertiga disebut "berpartisipasi, meminta atau terlibat atau bertanggungjawab atas kematian Jamal Khashoggi".
Baca juga: Kenapa Keterlibatan Putra Mahkota dalam Pembunuhan Khashoggi Disebut Bisa Guncang Arab Saudi?
ODNI menolak untuk menjelaskan alasan 3 nama tersebut masuk dalam laporan awal yang kemudian dihapus, menurut laporan CNN.
Seorang pejabat Komite Intelijen DPR AS mengatakan kepada kantor berita bahwa anggota parlemen telah meminta penjelasan dari badan intelijen yang melaporkan hasil penyelidikan kasus pembunuhan Khashoggi tersebut.
Abdulla Mohammed Alhoeriny adalah saudara laki-laki dari Jenderal Abdulaziz bin Mohammed al-Howraini, yang disebutkan tidak terkait dengan kematian Khashoggi, menurut outlet tersebut.
Baca juga: Reaksi Dunia: Laporan Intelijen AS Soal Pembunuhan Khashoggi dan Peran Putra Mahkota Arab Saudi
Al-Howraini mengepalai badan Kepresidenan Keamanan Negara yang kuat, yang dibentuk pada 2017 untuk mengawasi berbagai badan intelijen dan kontra-terorisme.
Menurut laporan CNN, Alhoeriny dilaporkan menjadi asisten kepala keamanan negara untuk kontra-terorisme.
Sementara itu, tidak segera jelas siapa Yasir Khalid Alsalem dan Ibrahim al-Salim serta apa hubungan mereka dengan pemerintah Arab Saudi.
Baca juga: Ini Isi Laporan Rahasia AS soal Pembunuhan Jamal Khashoggi, yang Tuding Pangeran MBS Pelakunya
CNN melaporkan tak satu pun dari 3 pria itu diberi sanksi dengan 18 orang lainnya yang namanya tercantum dalam laporan intelijen yang direvisi.
Pemerintah Arab Saudi sebelumnya telah merespons pada Jumat (27/2/2021) terhadap laporan intelijen AS, yang menunjukkan keterlibatan Putra Mahkota Mohammed bin Salman dalam pembunuhan Khashoggi.
Pihaknya mengkritiknya karena "penilaian negatif, salah dan tidak dapat diterima" dan mencatat bahwa itu "berisi informasi dan kesimpulan yang tidak akurat."
Baca juga: Arab Saudi Tolak Mentah-mentah Laporan Intel AS tentang Pembunuhan Jurnalis Khashoggi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.