Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunangan Khashoggi Mengutuk Pembelian Newcastle United oleh Konsorsium Arab Saudi

Kompas.com - 10/10/2021, 06:50 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com – Tunangan mendiang Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz, mengkritik pembelian klub Premier League atau Liga Primer Inggris, Newcastle United, oleh konsorsium Arab Saudi.

Khashoggi adalah jurnalis cum kolumnis The Washington Post yang dibunuh dan dimutilasi di dalam Gedung Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2018.

Cengiz menuding, klub sepak bola tersebut hanya memikirkan uang. Pengambilalihan Newcastle United oleh konsorsium Arab Saudi juga terasa memilukan baginya.

Baca juga: Bagaimana Pengambilalihan Newcastle United oleh Konsorsium Arab Saudi dan Timbulkan Kontroversi?

“Sepertinya mereka (penggemar Newcastle) tidak peduli dengan apa yang terjadi pada Jamal, mereka hanya peduli dengan masa depan finansial,” kata Cengiz kepadaBBC.

Cengiz menambahkan, dia ingin mengingatkan bahwa ada sesuatu yang lebih penting daripada uang sebagaimana dilansir AFP, Sabtu (9/10/2021).

“Anda harus mengirim pesan kepada mereka bahwa mereka tidak dapat membeli tim Inggris karena kejahatan ini,” imbuh Cengiz.

Konsorsium Arab Saudi yang mengakuisisi kepemilikian Newcastle United itu melibatkan Public Investment Fund atau Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi, PCP Capital Partners, dan Reuben Brothers.

Baca juga: Newcastle Dibeli PIF, Ini Peran Pangeran MBS dan Kontroversinya

Proses akuisisi Newcastle United tersebut mendapat dukungan dari Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman setelah sempat terhenti pada tahun lalu.

Melansir situs resmi PIF, dana investasi publik tersebut dipimpin sekaligus dibimbing oleh Mohammed bin Salman.

Di sisi lain, badan-badan intelijen Barat menuding Mohammed bin Salman adalah orang yang merestui pembunuhan Khashoggi.

Arab Saudi pada gilirannya dengan keras menolak laporan-laporan yang menyebut keterlibatan sang pangeran dalam pembunuhan Khashoggi.

Sementara itu, Inggris, pengekspor senjata utama ke Arab Saudi, menjatuhkan sanksi kepada 20 warga Arab Saudi yang dicurigai terlibat dalam pembunuhan Khashoggi.

Baca juga: Siapa dan Berapa Kekayaan PIF, Pembeli dan Pemilik Baru Newcastle United

Tunangan mendiang Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz.AFP / CHIP SOMODEVILLA Tunangan mendiang Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz.

Merehabilitasi citra

Kedatangan uang Arab Saudi di Newcastle United juga telah mendapat peringatan dari sejumlah ahli dan kelompok hak asasi manusia.

Profesor Madawi Al-Rasheed, seorang akademisi di London School of Economics, mengatakan bahwa Mohammed bin Salman tak diragukan lagi akan terlibat dalam setiap keputusan klub.

Baca juga: PM Inggris Bantah Bantu Putra Mahkota Arab Saudi Ambil Alih Newcastle United

"Sangat, sangat, tidak realistis untuk mengatakan bahwa ada pemisahan antara dana publik dan swasta di Arab Saudi," katanya kepada Channel 4 News pada Kamis (7/10/2021) malam.

Al-Rasheed menambahkan, sang pangeran akan menggunakan Liga Primer Inggris untuk merehabilitasi citranya dan kerajaan setelah beberapa pelanggaran yang dilakukan seperti pembunuhan Khashoggi.

“Inggris bisa menjadi platform bagi para diktator dunia ini,” kata Al-Rasheed.

“Ini adalah keputusan besar yang harus dibahas pada tingkat yang sangat tinggi dalam pemerintahan di negara ini,” sambung Al-Rasheed.

Baca juga: Profil Mohammed bin Salman, Putra Mahkota Arab Saudi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com