Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Xi Jinping Tegaskan Reunifikasi dengan Taiwan Bisa Terwujud

Kompas.com - 10/10/2021, 05:40 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com – Presiden China Xi Jinping mengegaskan bahwa reunifikasi dengan Taiwan secara damai akan dan bisa diwujudkan.

Pernyataan itu disampaikan Xi pada Sabtu (9/10/2021), beberapa hari setelah China mengirim pesawatnya mondar-mandir di zona pertahanan udara Taiwan selama beberapa hari.

Melansir AFP, Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri tidak pernah secara resmi mendeklarasikan kemerdekaan.

Baca juga: Bahas Berbagai Masalah, PM Baru Jepang Telepon Presiden China Xi Jinping

Negara tersebut hidup di bawah ancaman invasi dari Beijing yang memandang pulau itu sebagai bagian dari wilayahnya dan berjanji suatu hari akan merebutnya.

“Mewujudkan reunifikasi nasional dengan cara damai merupakan yang terbaik dalam melayani kepentingan bangsa termasuk saudara-saudara kita di Taiwan,” kata Xi dalam pidatonya pada Sabtu.

“Kemerdekaan Taiwan adalah hambatan terbesar bagi reunifikasi tanah air dan bahaya tersembunyi yang serius,” imbuh Xi.

Xi berpidato dengan potret besar dokter Sun Yat-sen menjulang di atas panggung.

Sun Yat-sen merupakan bapak negara China modern, pemimpin revolusi 1911 yang menggulingkan kekaisaran Qing lalu mendirikan Republik China.

Baca juga: Pasukan Khusus AS Diam-diam Latih Militer Taiwan

Saat perang saudara pecah, kubu Nasionalis kalah dari kelompok Komunis pada 1949 dan berdirilah Republik Rakyat China di "Negeri Panda".

Kubu Nasionalis akhirnya menyeberang ke Taiwan dan tetap membawa Republik China sebagai nama resminya.

“Reunifikasi utuh negara kita akan dan dapat direalisasikan,” kata Xi.

Xi juga memperingatkan adanya campur tangan asing di Taiwan setelah seorang pejabat Kementerian Pertahanan AS mengonformasi bahwa pasukan khusus AS diam-diam melatih tentara Taiwan selama berbulan-bulan.

“Masalah Taiwan murni urusan internal China dan tidak diperbolehkan adanya campur tangan eksternal,” Tutur Xi.

Baca juga: Senator Perancis Sebut Taiwan sebagai “Negara” dalam Kunjungan yang Diprotes China

Sejak Presiden Taiwan Tsai Ing-wen naik ke tampuk kekuasaan pada 2016, Beijing telah meningkatkan tekanannya terhadap pulau tersebut.

Di sisi lain, Tsai dijadwalkan untuk berpidato pada Minggu (10/10/2021) dalam sebuah acara untuk memperingati revolusi 1911.

Sebelumnya, tepatnya pada Rabu (6/10/2021), Menteri Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa ketegangan militer antara Taipei dengan China berada pada level tertinggi dalam 40 tahun terakhir.

Pernyataan itu dilontarkannya setelah total sekitar 150 pesawat tempur China memasuki zona pertahanan udara Taiwan dalam beberapa hari terakhir.

Pekan lalu, Inggris mengirim kapal perang melalui Selat Taiwan dan delegasi Perancis mengunjungi Taiwan meskipun ada peringatan dari China.

Baca juga: China Diprediksi Bisa Menginvasi Penuh Taiwan pada 2025

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Global
AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

Global
Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Global
Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com