Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Desember 1991: Uni Soviet Runtuh

Kompas.com - 08/12/2021, 08:38 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber History

KOMPAS.com - 8 Desember 1991. Yang merah menyala akhirnya padam. Uni Soviet dinyatakan runtuh dan tidak eksis lagi pasca-puluhan tahun berdiri.

Ekonomi yang buruk ditambah pendekatan lepas tangan Mikhail Gorbachev terhadap satelit Soviet, menginspirasi gerakan kemerdekaan di republik-republik di pinggiran Soviet.

Satu per satu, negara-negara Baltik (Estonia, Lituania dan Latvia) mendeklarasikan kemerdekaan dari Moskow.

Baca juga: Bentuk Pemerintah Rusia, Institusi Demokrasi Pasca-Soviet

Dilansir History, sebelumnya pada 18 Agustus 1991, anggota partai Komunis di militer dan pemerintah menempatkan Gorbachev di bawah tahanan rumah.

Alasan resmi yang diberikan untuk pemenjaraannya adalah "ketidakmampuannya karena alasan kesehatan" untuk memimpin sebagai presiden. Para pemimpin kudeta juga mengumumkan keadaan darurat.

Militer bergerak ke Moskow, tetapi tank mereka bertemu dengan rantai manusia dan warga yang membangun barikade untuk melindungi Parlemen Rusia.

Boris Yelstin, yang saat itu menjabat sebagai ketua parlemen, berdiri di atas salah satu tank itu untuk mengumpulkan massa di sekitarnya. Kudeta gagal setelah tiga hari.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 7 November 1931, Mao Zedong Deklarasikan Republik China Soviet

Pada tanggal 8 Desember, Gorbachev yang baru bebas melakukan perjalanan ke Minsk, di mana ia bertemu dengan para pemimpin Republik Belarus dan Ukraina.

Di sana ia menandatangani perjanjian yang berisi pemisahan kedua negara dari Uni Soviet.

“Uni Soviet sebagai subjek realitas internasional dan geopolitik tidak ada lagi,” tulis perjanjian itu.

Hanya beberapa minggu kemudian, Belarus dan Ukraina diikuti delapan dari sembilan republik yang tersisa, yang mendeklarasikan kemerdekaan mereka dari Uni Soviet setelah pertemuan di Alma-Ata, Kazakhstan.

Kembali di Moskow, Gorbachev sudah dianggap jatuh. Sementara Boris Yelstin malah naik daun. Pria yang pernah berdiri di atas tank di depan parlemen, memiliki kendali atas parlemen dan KGB.

Baca juga: Mengenal Boris Yeltsin, Presiden Pertama Rusia Pasca-Uni Soviet Bubar

Pengunduran diri Gorbachev sebagai presiden tidak dapat dihindari. Pada Hari Natal 1991, dia menyerahkan jabatannya.

“Kita sekarang hidup di dunia baru. Perang Dingin dan perlombaan senjata telah diakhiri, serta militerisasi gila negara, yang telah melumpuhkan ekonomi, sikap dan moral publik kita,” ujarnya waktu itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com