Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Etnis Uighur Gembira AS Boikot Diplomatik Olimpiade Beijing 2022

Kompas.com - 08/12/2021, 07:02 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters,AFP

ISTANBUL, KOMPAS.com – Kelompok etnis Uighur China yang berada Turki menyambut baik keputusan AS menerapkan boikot diplomatik Olimpiade Beijing 2022.

Mereka bahkan juga meminta negara-negara lain untuk melakukan hal yang sama sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (8/12/2021).

Reuters melaporkan, sekitar 50.000 orang Uighur diyakini tinggal di Turki, diaspora Uighur terbesar di luar Asia Tengah.

Baca juga: Ikuti AS, Australia Tak Kirim Pejabatnya Hadiri Olimpiade Beijing 2022

Seorang wanita Uighur berusia 40 tahun di Istanbul, Turki, menyambut baik tindakan AS tersebut menerapkan boikot diplomatik Olimpiade Beijing 2022.

“China akhir-akhir ini melakukan genosida terhadap orang Uighur seperti yang diketahui semua orang, membunuh jutaan orang di sana,” kata wanita bernama Amine Wayit tersebut.

Dia menuturkan, sangat konyol menggelar Olimpiade Beijing 2022 ketika pelanggaran kemanusiaan terhadap etnis Uighur sedang terjadi.

“Menurut saya itu seperti menuangkan cemoohan pada kemanusiaan di seluruh dunia. Akan tepat bagi seluruh dunia untuk melakukan boikot, bukan hanya Amerika,” sambung Wayit.

Baca juga: AS Boikot Diplomatik Olimpiade Beijing 2022, Apa Dampaknya?

Ketua Kelompok Gerakan Generasi Baru Turkestan Timur Abdusselam Teklimakan, yang merupakan seorang Uighur, juga menyambut baik keputusan AS menerapkan boikot diplomatik Olimpiade Beijing 2022.

“Saya pikir ini adalah awal dari reaksi. Mungkin negara-negara lain kemudian akan bergabung dengan keputusan boikot yang telah diluncurkan Amerika,” kata Teklimakan.

“Ini akan menambah jumlah negara di pihak Turkestan Timur dan melemahkan China,” sambung Teklimakan.

Sebelumnya, AS pada Senin (6/12/2021) resmi mengumumkan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.

Baca juga: AS Boikot Diplomatik Olimpiade Beijing, Begini Respons IOC

Boikot diplomatik berarti para pejabat AS termasuk presiden tidak akan datang ke Olimpiade Beijing, tetapi para atletnya tetap bertanding.

Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki mengatakan, alasan Washington menerapkan boikot diplomatik kepada Olimpiade Beijing 2022 adalah karena adanya pelanggaran hak asasi manusia.

"Para atlet di Tim AS mendapat dukungan penuh kami. Kami akan berada di belakang 100 persen saat kami mendukung mereka dari rumah," lanjutnya dikutip dari AFP.

Baca juga: AS Boikot Diplomatik Olimpiade Beijing, Begini Respons IOC

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden menuturkan, alasan boikot dilplomatik tersebut salah satunya adalah genosida terhadap etnis minoritas di wilayah barat jauh China, Xinjiang.

China marah dengan keputusan AS menerapkan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Beijing 2022. Beijing juga membantah melakukan pelanggaran hak asasi manusia.

Pada Selasa (7/12/2021), China mengatakan AS akan "membayar harganya” atas keputusannya tersebut.

“Negeri Panda” juga memperingatkan akan ada tindakan balasan terhadap “Negeri Paman Sam” sebagai tanggapan boikot diplomatik Olimpiade Beijing 2022.

Baca juga: Sebelum AS Boikot Diplomatik Olimpiade Beijing, China Peringatkan Akan Membalas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com