"Dengan orang-orang minta 'we want more' kita ngerasa bahwa mereka suka, mereka menikmati, makanya kita merasa prestasi tertinggi sebagai musisi itu, ketika orang minta lagu lagi," tambah Marsya.
Adi, warga Indonesia yang tinggal di Belanda mengaku bangga dengan VoB yang menurutnya "bisa mewakili perempuan Indonesia di dunia metal".
"Untuk kita-kita, ini semacam mengobati rasa rindu kita ke Indonesia ya, karena di masa pandemi kita agak sedikit sulit untuk berkunjung (ke Indonesia)," ujar Yana, pria berusia 49 tahun yang tinggal di Amersfoot.
"Jadi dengan event-event seperti ini, apalagi saya juga dari Sunda, sekalian reuni dan melihat antusiasme masyarakat Belanda," katanya.
"Mereka ini seperti girl band, tapi bukan band biasa. Jadi, sangat berbeda. Musik mereka bukan genre musik yang saya dengarkan, jadi kami di sini hanya karena kami penasaran dengan band tersebut dan kami suka bereksperimen dalam musik dan live music," kata Joanna ketika ditemui sebelum konser.
Di awal karier mereka, stereotip dan stigma terhadap mereka sebagai perempuan muda berhijab yang memainkan musik metal mengemuka.
Meski hingga kini hal itu belum memudar, ketiganya mengaku lebih rileks menghadapi cibiran dan cap buruk terhadap mereka.
"Awalnya sih agak tegang, karena kesel juga. Manusiawi. Tapi sekarang udah bisa lebih rileks, karena mikirnya gini, kemanapun kita pergi, pasti orang seperti itu akan ada," katanya.
Baca juga: Tur Eropa Voice of Baceprot Bakal Satu Panggung dengan Slipknot dan Apresiasi Tom Morello
Ia menambahkan publik di Belanda tak menganggap penampilan mereka dengan hijab namun memainkan musik metal bukanlah suatu kontroversi.
"Di sini musik bukan dilihat dari agamanya. Jadi musik hanya bermusik saja, jangan kita ngelihat dari latar belakang," imbuh pria yang tinggal di Leiden ini.
"Saya di sini untuk mendukung mereka. Bagi saya itu adalah alasan tambahan untuk datang ke konser, untuk melihat betapa normalnya hal itu," katanya.
Kepada BBC News Indonesia, Marsya mengaku sempat khawatir harus manggung di tengah pandemi.
"Kita khawatirnya bukan karena takut terinfeksi, takut manggungnya di-cancel," ujarnya sambil tergelak tawa.
"Karena kita sudah jauh-jauh dari Indonesia, perjuangan selama 15 jam di pesawat, jadi kalau misalnya ke sini tiba-tiba acaranya nggak jadi kan nyesek juga. Jadi kita berdoa semuanya lancar," harap Marsya.
Imbasnya, dua penampilan VoB di dua kota lain di Belanda terpaksa dibatalkan. Namun, pada 1 Desember, VoB menggelar private gig di Groningen di lokasi konser mereka semestinya digelar.
Adapun mereka masih dijadwalkan tampil dalam tur mereka di beberapa negara Eropa termasuk Brussels dan Perancis.
Baca juga: Voice of Baceprot Batalkan Dua Konser di Eropa, Ini Alasannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.