Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Jurnalis BBC Memburu Hacker Rusia yang Kendarai Mobil Mewah

Kompas.com - 18/11/2021, 18:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

MOSKWA, KOMPAS.com - Banyak nama dalam daftar pencarian orang divisi siber FBI adalah warga Rusia.

Sementara beberapa dari mereka diduga bekerja untuk pemerintah dengan gaji biasa, yang lain dituduh menghasilkan banyak uang dari serangan ransomware dan perampokan online.

Jika mereka meninggalkan Rusia, mereka akan ditangkap - tetapi di rumah sendiri mereka tampaknya bebas.

Baca juga: Buru Hacker DarkSide, AS Tawarkan Hadiah Rp 143 Miliar

"Kita membuang-buang waktu," kata saya dalam hati, saat melihat seekor kucing menjilati sisa-sisa makanan yang dibuang.

Saya pikir pastinya tidak akan ada lagi jejak penjahat siber multi-jutawan di bangunan bobrok ini, di sebuah kota kumuh berjarak 700 km dari timur Moskwa.

Tapi saya memutuskan untuk terus maju, bersama seorang penerjemah dan juru kamera, mengusir kucing kudis itu dari pintu masuk ke blok apartemen.

Ketika kami mengetuk salah satu pintu apartemen, seorang pria muda menjawab dan seorang perempuan tua yang penasaran mengintip kami dari dapurnya.

Kami mengetuk salah satu pintu dan seorang pemuda menjawab.

"Igor Turashev? Tidak, saya tidak kenal namanya," katanya.

"Keluarganya terdaftar di sini, jadi siapa Anda?" kami bertanya.

Setelah beberapa obrolan ramah, kami menjelaskan bahwa kami adalah reporter dari BBC, dan suasana tiba-tiba berubah.

"Saya tidak akan memberi tahu Anda di mana dia dan Anda seharusnya tidak berusaha menemukannya. Anda seharusnya tidak datang ke sini," kata si pemuda dengan marah.

Saya tidak bisa tidur nyenyak malam itu, memikirkan berbagai nasihat dari orang-orang yang bekerja di sektor keamanan.

Beberapa mengatakan bahwa melacak penjahat siber yang dicari FBI di negara asal mereka adalah usaha yang berisiko.

"Mereka akan punya penjaga bersenjata," kata mereka. "Anda akan berakhir mati di parit di suatu tempat," yang lain memperingatkan. Yang lainnya mengatakan saya akan baik-baik saja - "Mereka cuma kutu buku ahli komputer."

Semuanya berujar bahwa kami tidak akan bisa mendekati mereka.

Maksim Yakubets, Igor Turashev, dan tujuh lainnya yang diduga merupakan anggota Evil Corp dikenai sanksi, didakwa, atau dinyatakan sebagai buronan pada Desember 2019.DEPARTEMEN KEHAKIMAN AS via BBC INDONESIA Maksim Yakubets, Igor Turashev, dan tujuh lainnya yang diduga merupakan anggota Evil Corp dikenai sanksi, didakwa, atau dinyatakan sebagai buronan pada Desember 2019.
Dalam konferensi pers dua tahun lalu, FBI menyebut nama delapan anggota kelompok hacker Rusia, Evil Corp, menuduh Igor Turashev dan pemimpin geng tersebut, Maksim Yakubets, mencuri atau memeras lebih dari 100 juta dollar AS (Rp 1,4 triliun) dalam peretasan yang berdampak pada 40 negara berbeda.

Korbannya berkisar dari usaha kecil hingga perusahaan multinasional seperti Garmin, serta lembaga amal dan sekolah. Dan itu baru yang kita ketahui.

Departemen Kehakiman AS mengatakan orang-orang itu adalah "perampok bank berteknologi siber" yang melakukan serangan ransomware, atau meretas akun untuk mencuri uang.

Pengumuman itu membuat Maksim Yakubets, yang saat itu baru berusia 32 tahun, menjadi poster boy untuk peretas playboy Rusia.

Rekaman video geng tersebut, yang diperoleh Badan Kejahatan Nasional Inggris, menunjukkan orang-orang mengendarai Lamborghini, tertawa-tawa dengan gumpalan uang tunai dan bermain dengan anak singa peliharaan.

Baca juga: Misteri Hilangnya Rp 8,8 Triliun Uang Kripto, Dikembalikan Hacker dengan Pesan Aneh

Maksim Yakubets mengendarai mobil Lamborghini dengan kata pencuri dalam bahasa Rusia di plat nomornya.NATIONAL CRIME AGENCY via BBC INDONESIA Maksim Yakubets mengendarai mobil Lamborghini dengan kata pencuri dalam bahasa Rusia di plat nomornya.
Dakwaan FBI terhadap kedua pria itu adalah hasil kerja bertahun-tahun, termasuk wawancara dengan beberapa mantan anggota geng dan penggunaan forensik siber.

Beberapa informasi berasal dari tahun 2010, ketika polisi Rusia masih bersedia untuk berkolaborasi dengan sejawat mereka di AS.

Hari-hari itu sudah lama berlalu. Pemerintah Rusia secara rutin menepis tuduhan peretasan yang dilayangkan AS terhadap warganya.

Faktanya, para peretas tidak hanya dibiarkan hidup dengan bebas, mereka juga direkrut oleh lembaga keamanan.

Penyelidikan kami terhadap Maksim Yakubets dimulai di tempat yang tidak terduga - sebuah lapangan golf sekitar dua jam perjalanan dari Moskwa.

Ini adalah lokasi pernikahannya yang spektakuler pada tahun 2017, video acara itu kemudian dibagikan secara luas.

Menariknya, wajah Yakubets tidak pernah terlihat dalam video, yang direkam oleh sebuah perusahaan produksi video pernikahan, tetapi kita dapat menyaksikannya menari mengikuti musik yang dibawakan oleh seorang penyanyi Rusia terkenal di bawah pertunjukan cahaya yang megah.

Acara pernikahan Maksim Yakubets menelan biaya sekitar US$600,000.NATIONAL CRIME AGENCY via BBC INDONESIA Acara pernikahan Maksim Yakubets menelan biaya sekitar US$600,000.
Perencana pernikahan, Natalia, tidak mau menjelaskan secara spesifik tentang hari besar Yakubets tapi ia menunjukkan kepada kami beberapa lokasi utama, termasuk bangunan berpilar yang diukir dari perbukitan di dekat danau.

"Ini kamar eksklusif kami," ujarnya. "Pengantin baru suka masuk ke dalam untuk pemotretan dan bercumbu."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com