Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Migran, Belarus Kecam Sanksi Tambahan dari Barat dan Ancam Membalas Keras

Kompas.com - 03/12/2021, 07:34 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MINSK, KOMPAS.com - Belarus pada Kamis (2/12/2021) mengecam perluasan sanksi Barat yang dikenakan pada mereka, atas krisis migran di perbatasannya dengan anggota Uni Eropa (UE), Polandia.

"Kedalaman absurditas keputusan UE tentang sanksi terbaru terhadap Belarus yang berdaulat dan isinya sekarang sulit untuk dipahami," kata Kementerian Luar Negeri Belarus dikutip dari AFP.

Kemlu Belarus menyebut, para pejabat Eropa membayangkan beberapa agresi dari pihak Belarus dan menjatuhkan sanksi yang mengada-ada.

Baca juga: Polandia: Krisis Migran Upaya Terbesar Mengacaukan Eropa sejak Perang Dingin

Kementerian itu juga menuduh Barat menyalahkan Belarus, dan bersumpah akan melakukan tindakan pembalasan yang keras.

"Beban tanggung jawab ditempatkan pada Belarus sambil secara terang-terangan mengabaikan penyebab sebenarnya dari krisis migrasi global," katanya.

Dalam beberapa bulan terakhir, ribuan migran dari Timur Tengah melakukan perjalanan ke Belarus dengan harapan dapat memasuki Uni Eropa melalui Polandia.

Sekitar 2.000 orang bulan lalu berkemah di perbatasan dalam kondisi kedinginan, sebelum kamp darurat itu disterilkan oleh penjaga perbatasan dan para migran dipindahkan ke pusat logistik.

Amerika Serikat, Kanada, dan sekutu Eropa pada Kamis mengumumkan sanksi baru terhadap Belarus, menempatkan pembatasan pada tokoh-tokoh dan entitas pemerintah.

Sanksi tersebut menargetkan pejabat keamanan dan keadilan senior, tokoh media terkemuka, putra Presiden Belarus Alexander Lukashenko, perusahaan terkait pertahanan, dan pengekspor pupuk utama.

Rezim Lukashenko dihujani beberapa putaran sanksi Barat atas tindakan keras terhadap demo oposisi tahun lalu, dan larangan penerbangan penumpang Eropa di atas Minsk pada Mei.

Pemerintah Barat menuduh Lukashenko menarik para migran ke negaranya untuk memicu krisis perbatasan dengan UE sebagai pembalasan atas sanksi. Dia membantahnya.

Baca juga: Krisis Migran di Perbatasan Polandia-Belarus, Ini 5 Hal yang Perlu Diketahui

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com