"Kedalaman absurditas keputusan UE tentang sanksi terbaru terhadap Belarus yang berdaulat dan isinya sekarang sulit untuk dipahami," kata Kementerian Luar Negeri Belarus dikutip dari AFP.
Kemlu Belarus menyebut, para pejabat Eropa membayangkan beberapa agresi dari pihak Belarus dan menjatuhkan sanksi yang mengada-ada.
Kementerian itu juga menuduh Barat menyalahkan Belarus, dan bersumpah akan melakukan tindakan pembalasan yang keras.
"Beban tanggung jawab ditempatkan pada Belarus sambil secara terang-terangan mengabaikan penyebab sebenarnya dari krisis migrasi global," katanya.
Dalam beberapa bulan terakhir, ribuan migran dari Timur Tengah melakukan perjalanan ke Belarus dengan harapan dapat memasuki Uni Eropa melalui Polandia.
Sekitar 2.000 orang bulan lalu berkemah di perbatasan dalam kondisi kedinginan, sebelum kamp darurat itu disterilkan oleh penjaga perbatasan dan para migran dipindahkan ke pusat logistik.
Amerika Serikat, Kanada, dan sekutu Eropa pada Kamis mengumumkan sanksi baru terhadap Belarus, menempatkan pembatasan pada tokoh-tokoh dan entitas pemerintah.
Sanksi tersebut menargetkan pejabat keamanan dan keadilan senior, tokoh media terkemuka, putra Presiden Belarus Alexander Lukashenko, perusahaan terkait pertahanan, dan pengekspor pupuk utama.
Rezim Lukashenko dihujani beberapa putaran sanksi Barat atas tindakan keras terhadap demo oposisi tahun lalu, dan larangan penerbangan penumpang Eropa di atas Minsk pada Mei.
Pemerintah Barat menuduh Lukashenko menarik para migran ke negaranya untuk memicu krisis perbatasan dengan UE sebagai pembalasan atas sanksi. Dia membantahnya.
https://www.kompas.com/global/read/2021/12/03/073402670/krisis-migran-belarus-kecam-sanksi-tambahan-dari-barat-dan-ancam-membalas