Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bumi Bisa Punya “Cincin” seperti Planet Saturnus gara-gara Sampah Luar Angkasa

Kompas.com - 01/12/2021, 16:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

“Sebagian besar sampah itu berputar,” kata Abbott kepada outlet berita.

Baca juga: Uji Coba Rudal Rusia Ledakkan Satelit Sendiri, Puing-puingnya Jadi Bahaya di Luar Angkasa

Sementara penanganan dengan lengan robot memiliki risiko, juga lengan robot malah patah dan membuat lebih banyak puing.

Untuk membersihkan membersihkan LEO dari semua puing dia dan timnya sedang mengerjakan cara menggunakan magnet untuk, menggunakan arus eddy.

“Kami pada dasarnya telah menciptakan balok traktor pertama di dunia,” terang Abbott.

“Ini baru masalah tinggal masalah teknikal sekarang. Membangun dan meluncurkannya (masalah lain).”

Dalam sebuah penelitian yang diunggah ke Nature bulan lalu, Abbott dan timnya mencatat perlu ada magnet yang dipasang di ujung lengan robot.

Saat magnet berputar, mereka mengaktifkan arus eddy (arus listrik yang seperti pusaran air) yang menciptakan medan magnetnya sendiri.

Akhirnya, dengan menggunakan medan magnet arus, puing-puing ruang angkasa dapat dikumpulkan.

“Menggunakan analisis dimensi, dikombinasikan dengan simulasi numerik multi fisika dan verifikasi eksperimental, kami mengkarakterisasi gaya dan torsi yang dihasilkan pada bola konduktif dalam medan dipol magnet yang berputar,” tulis para penulis dalam abstrak penelitian.

Baca juga: AS Geram Rusia Tembakkan Rudal Anti-satelit yang Bahayakan Stasiun Luar Angkasa

Kelompok lain juga bekerja untuk meringankan beban yang ditimbulkan oleh sejumlah besar puing, yang sebagian besar terdiri dari satelit dan pesawat ruang angkasa.

Startup luar angkasa Privateer, yang didukung oleh salah satu pendiri Apple Steve Wozniak, mengatakan kepada DailyMail.com bahwa perusahaan tersebut berusaha melacak sampah luar angkasa di orbit.

Mereka juga memprediksi bagaimana sampah luar angkasa akan bereaksi dan ke mana ia akan bergerak, untuk membuat ruang angkasa lebih aman bagi semua negara.

"Idenya adalah untuk membuat ruang angkasa lebih transparan, membuatnya lebih dapat diprediksi, dengan mengetahui di mana sampah luar angkasa akan berada dalam beberapa menit dan jam ke depan," kata kepala penasihat sains perusahaan, Moriba Jah, dalam sebuah wawancara telepon.

"Kami akan dapat memprediksi bagaimana dua obyek (luar angkasa) dari dua pemerintah yang berbeda akan bertindak, sebelum ada alasan untuk khawatir."

Baca juga: KABAR DUNIA SEPEKAN: Mengapa Kekaisaran Ottoman Bisa Hancur? | Pemuda Mengaku Alien dari Mars, Hafal Seluk Beluk Luar Angkasa

Insiden Rusia

Awal bulan ini, Rusia meledakkan salah satu satelitnya sendiri dan puing-puing yang dihasilkan hampir menghantam Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com