Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Belarus Klaim Mulai Pemulangan Migran di Perbatasan Polandia

Kompas.com - 15/11/2021, 17:04 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

MINSK, KOMPAS.com - Presiden Belarus Alexander Lukashenko mengeklaim, pihaknya sudah memulai upaya pemulangan ribuan migran yang tertahan di perbatasan Polandia.

Dikutip media pemerintah Belta, Lukashenko mengeklaim jajarannya sudah membujuk para pencari suaka itu untuk pulang.

"Secara aktif kami sudah berusaha merayu mereka 'tolong, pulanglah'. Tapi mereka tidak ingin kembali," paparnya.

Baca juga: Polandia Desak NATO Atasi Krisis Perbatasan Eropa dengan Belarus

Dia kemudian mengatakan, imigran-imigran itu bakal diterbangkan ke Jerman jika Warsawa tidak menyediakan "jalur kemanusiaan".

"Kami bisa mengirim mereka ke Muenchen menggunakan maskapai Belavia jika memang diperlukan," ujar Presiden Belarus sejak 1994 tersebut.

Pemimpin yang dijuluki diktator terakhir di Eropa itu berujar, mereka tidak ingin krisis migran ini berubah menjadi konflik.

Sebelumnya, ratusan pencari suaka awalnya tiba di Polandia melalui Belarus beberapa bulan lalu, sebelum jumlahnya membludak menjadi ribuan.

Warsawa menuding ada upaya koordinasi dengan sengaja menggiring imigran yang mayoritas berasal dari Timur Tengah itu ke negara mereka.

Situasi tersebut membuat Uni Eropa kelabakan, dan menuding Alexander Lukashenko sengaja membawa pengungsi itu demi membalas sanksi yang dijatuhkan.

Baca juga: Konflik Geopolitik di Perbatasan Belarus-Polandia, Orang-orang Tak Terima Dijadikan Senjata

Sanksi diberikan buntut rezim Lukashenko yang menindak kelompok oposisi setelah pemilihan presiden tahun lalu.

Dilansir AFP Senin (15/11/2021), tekanan Eropa makin besar setelah Belarus sengaja membajak pesawat Ryanair demi menangkap seorang aktivis oposisi di dalamnya.

Pada Minggu (14/11/2021), Belavia mengumumkan mereka melarang warga Suriah,Irak, Yaman, dan Afghanistan untuk naik dari Uni Emirat Arab.

Larangan yang didasarkan atas permintaan Dubai itu terjadi setelah Minsk dituding sengaja membawa para pengungsi ke "Benua Biru".

Baca juga: Putin Peringatkan Presiden Belarus soal Ancaman Blokir Gas ke Uni Eropa

Dalam kesempatan lain, pemerintah Irak menyatakan bakal memulai repatriasi warganya pada Kamis nanti (18/11/2021).

Juru bicara kementerian luar negeri Ahmed al-Sahaf tidak merinci berapa orang yang bakal mereka angkut.

Tetapi, dia mendata ada sekitar 571 warganya di perbatasan Polandia-Belarus yang secara sukarela bersedia pulang ke Baghdad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com