Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Migran di Perbatasan Polandia-Belarus, 4.000 Orang Akan Telantar Lebih Lama

Kompas.com - 13/11/2021, 17:26 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KUZNICA, KOMPAS.com - Penjaga perbatasan Polandia pada Jumat (12/11/2021) mengatakan, sekarang ada sekitar 3.000-4.000 migran di perbatasan Belarus, dan diperkirakan setiap hari akan datang lebih banyak lagi.

Kamp terbesarnya yang dihuni lebih dari 1.000 orang terletak di seberang kota Kuznica di Polandia.

"Skala masalah ini belum berkurang," ujar juru bicara penjaga perbatasan di wilayah Podlasie, Katarzyna Zdanowicz, kepada AFP.

Baca juga: Jumlah Migran ke Uni Eropa Kemungkinan Akan Terus Bertambah

Dia mengatakan, pasukan Belarus membawakan kayu dan air ke kamp-kamp migran di perbatasan.

"Kita dapat melihat mereka sedang bersiap untuk tinggal lebih lama." lanjut Zdanowicz.

Dia juga mengatakan, ada kelompok sangat agresif yang terdiri dari sekitar 100 migran berusaha menyeberangi perbatasan pada Kamis (11/11/2021).

"Mereka melemparkan batu dan kayu ke penghalang serta polisi. Kami berhasil menghentikan mereka."

Pasukan Belarus ia katakan, mengarahkan para migran dan memantau mereka, serta berusaha mengganggu kerja penjaga perbatasan Polandia, termasuk yang terbaru dengan menggunakan laser hijau.

Uni Eropa menuduh rezim Belarus sengaja membuat krisis migran sebagai bentuk pembalasan terhadap sanksi.

Badan-badan amal migran banyak mengkritik Belarus, tetapi juga sikap keras otoritas Polandia, kemidian menyerukan tanggapan yang lebih kemanusiaan.

Para wartawan dan pekerja amal dilarang masuk langsung ke daerah perbatasan oleh otoritas Polandia atas dasar aturan keadaan darurat.

Zdanowicz saat ditanya tentang para migran yang dikirim kembali ke Belarus mengatakan, Polandia mengirim kembali 1.122 migran sejak awal Oktober ketika undang-undang yang mengizinkan prosedur kontroversial ini mulai berlaku.

Namun dia menerangkan, para migran yang dikirim kembali ke perbatasan "diberikan bantuan medis jika mereka membutuhkannya, serta pakaian, makanan, dan selimut".

Baca juga: Krisis Migran di Perbatasan Polandia-Belarus, Ini 5 Hal yang Perlu Diketahui

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com