Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Krisis Migran di Perbatasan Polandia-Belarus, 4.000 Orang Akan Telantar Lebih Lama

Kamp terbesarnya yang dihuni lebih dari 1.000 orang terletak di seberang kota Kuznica di Polandia.

"Skala masalah ini belum berkurang," ujar juru bicara penjaga perbatasan di wilayah Podlasie, Katarzyna Zdanowicz, kepada AFP.

Dia mengatakan, pasukan Belarus membawakan kayu dan air ke kamp-kamp migran di perbatasan.

"Kita dapat melihat mereka sedang bersiap untuk tinggal lebih lama." lanjut Zdanowicz.

Dia juga mengatakan, ada kelompok sangat agresif yang terdiri dari sekitar 100 migran berusaha menyeberangi perbatasan pada Kamis (11/11/2021).

"Mereka melemparkan batu dan kayu ke penghalang serta polisi. Kami berhasil menghentikan mereka."

Pasukan Belarus ia katakan, mengarahkan para migran dan memantau mereka, serta berusaha mengganggu kerja penjaga perbatasan Polandia, termasuk yang terbaru dengan menggunakan laser hijau.

Uni Eropa menuduh rezim Belarus sengaja membuat krisis migran sebagai bentuk pembalasan terhadap sanksi.

Badan-badan amal migran banyak mengkritik Belarus, tetapi juga sikap keras otoritas Polandia, kemidian menyerukan tanggapan yang lebih kemanusiaan.

Para wartawan dan pekerja amal dilarang masuk langsung ke daerah perbatasan oleh otoritas Polandia atas dasar aturan keadaan darurat.

Zdanowicz saat ditanya tentang para migran yang dikirim kembali ke Belarus mengatakan, Polandia mengirim kembali 1.122 migran sejak awal Oktober ketika undang-undang yang mengizinkan prosedur kontroversial ini mulai berlaku.

Namun dia menerangkan, para migran yang dikirim kembali ke perbatasan "diberikan bantuan medis jika mereka membutuhkannya, serta pakaian, makanan, dan selimut".

https://www.kompas.com/global/read/2021/11/13/172625570/krisis-migran-di-perbatasan-polandia-belarus-4000-orang-akan-telantar

Terkini Lainnya

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke