Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat COP26, Afrika Tagih Miliaran Dollar AS dari Negara-negara Kaya

Kompas.com - 03/11/2021, 06:17 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

GLASGOW, KOMPAS.com – Lewat COP26, para pemimpin Afrika menuntut negara-negara kaya memenuhi janji mereka untuk menyediakan miliaran dollar AS per tahun guna membantu negara-negara miskin memerangi perubahan iklim.

Beberapa negara kaya memang bertanggung jawab atas sebagian besar emisi karbon di dunia sebagaimana dilansir Reuters.

Di sisi lain, Afrika hanya bertanggung jawab atas 3 persen dari total emisi Global. Namun, benua ini adalah wilayah yang paling rentan terhadap perubahan iklim.

Baca juga: COP26 Glasgow, Indonesia dan Lebih dari 100 Negara Janji Akhiri Deforestasi Tahun 2030

Hal tersebut dibuktikan oleh kekeringan parah di Madagaskar pada tahun ini yang oleh PBB disebut sebagai kelaparan akibat perubahan iklim.

Pada 2009, sejumlah negara kaya berjanji untuk menyediakan 100 miliar dollar AS (Rp 1.400 triliun) per tahun kepada negara-negara miskin mulai 2020.

Tetapi saat ini, janji tersebut kemungkinan tidak terpenuhi hingga 2023. Tidak semua dana tersebut diberikan untuk Afrika saja, melainkan kepada negara-negara miskin di seluruh dunia.

Presiden Republik Demokratik Kongo Felix Tshisekedi menagih janji negara-negara kaya untuk menyediakan 100 miliar dollar AS (Rp 1.400 triliun) per tahun.

Baca juga: COP26 Digelar, Bagaimana Komitmen Swasta Bantu Cegah Perubahan Iklim?

Hal tersebut disampaikannya dalam sesi yang membahas adaptasi Afrika terhadap perubahan iklim pada COP26 di Glasgow, Skotlandia, Selasa (2/11/2021).

“Dunia menjanjikan lebih banyak uang untuk adaptasi. Dunia perlu menepati janjinya,” kata Tshisekedi.

“Afrika tidak bisa dibiarkan sendiri menghadapi dampak yang semakin merusak,” imbuhnya.

Baca juga: Kenapa Angka 1,5 Derajat Celsius Sangat Penting dalam COP26?

Tshisekedi, yang saat ini menjabat sebagai ketua Uni Afrika, mengatakan benua itu kini hanya menerima 6 miliar dollar AS (Rp 85,7 triliun) per tahun untuk adaptasi.

Padahal, “Benua Hitam” membutuhkan setidaknya 33 miliar dollar AS (Rp 471,6 triliun).

Presiden Ghana Nana Akufo-Addo juga meminta negara-negara Barat untuk memenuhi janji 100 miliar dollar AS (Rp 1.400 triliun) tersebut serta meningkatkan transfer teknologi.

“Afrika telah melakukan paling sedikit untuk menyebabkan perubahan iklim, namun orang-orang kita, terutama kaum muda kita, akan paling menderita dampaknya,” katanya.

Baca juga: Jokowi Bertemu Biden di Sela-sela COP26 Glasgow, Minta Junta Myanmar Bebaskan Tahanan Politik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com