Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Pelajar di Australia Utara Belajar Bahasa Indonesia karena Kemiripan Budaya

Kompas.com - 28/10/2021, 13:48 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Ia menyadari betul pentingnya belajar budaya dan Bahasa Indonesia, terutama bagi bisnis perternakan keluarganya.

Luke, yang duduk di kelas 10 Haileybury Rendall School, awalnya belajar bahasa China. Tapi setelah dua hari mempelajarinya, ia memutuskan untuk lebih belajar Bahasa Indonesia.

"Saya berharap keterampilan [bahasa] akan membantu dalam mendalami hubungan Australia dan Indonesia dalam hal perdagangan ternak, juga kesempatan untuk pergi dan belajar ke sana."

Baca juga: Kisah Matthias, Pria Jerman yang Belajar Bahasa Indonesia demi Bicara dengan Mertua

Sayangnya minat Bahasa Indonesia masih turun

Australia dan Indonesia memiliki hubungan yang unik, tetangga dekat, tapi tidak terlalu teman, bukan juga musuh.

Seperti yang terlihat dari hasil penelitian Lowy Institute yang menemukan warga Australia cenderung menunjukkan sikap "tidak tertarik dan tidak percaya" terhadap Indonesia.

Tapi dari data penelitian tersebut terungkap warga Australia sebenarnya merasa Indonesia sebagai "teman" yang lebih dekat, ketimbang China, Rusia, dan Iran.

Namun mereka masih lebih menganggap Korea Selatan, Jepang, dan Inggris, sebagai teman paling dekat.

Baca juga: Siswi Australia Dapat Nilai Bahasa Indonesia Tertinggi di Kelasnya

Minat belajar Bahasa Indonesia di Australia memang dilaporkan mengalami penurunan, kemudian kondisinya semakin diperparah karena pandemi Covid-19.

Menurut Australian Curriculum Assessment and Reporting Authority (ACARA), hanya 755 siswa yang belajar Bahasa Indonesia di tahun terakhir tingkat SMA pada tahun 2019.

Angka ini menunjukkan adanya penurunan hingga 50 persen antara tahun 2006 dan 2019.

Sementara dari sebuah studi di tahun 2021, yang dilakukan peneliti linguistik dan bahasa Michelle Kohler, menunjukkan jumlah siswa yang belajar Bahasa Indonesia pada tahun 2016 di semua negara bagian kecuali Kawasan Australia Utara turun dari 14.418 orang menjadi hanya 353 di Kelas 12.

Baca juga: Murdoch University Pertahankan Jurusan Bahasa Indonesia, La Trobe Masih Menggantung

Saatnya untuk kembali belajar Bahasa Indonesia

Pelajar asal Indonesia dan Aborigin Australia saling belajar budaya masing-masing di Mullumbimby High School, New South Wales.ABC INDONESIA Pelajar asal Indonesia dan Aborigin Australia saling belajar budaya masing-masing di Mullumbimby High School, New South Wales.

Sementara itu lembaga Asia Education Foundation (AEF) baru saja merilis sebuah laporan soal mengapa Bahasa Indonesia penting untuk terus diajarkan di sekolah-sekolah.

Dalam laporan berjudul Rationale for Indonesian Language and Studies in Australian Education yang dirilis pada Kamis (28/10/2021), disebutkan ada empat alasan, yakni dekat secara geografis, menjalin persahabatan, membuka banyak kesempatan bagi anak-anak muda, serta perlunya meningkatkan kerja sama di bidang lingkungan berkelanjutan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com