Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Matthias, Pria Jerman yang Belajar Bahasa Indonesia demi Bicara dengan Mertua

Kompas.com - 14/02/2021, 21:54 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

MELBOURNE, KOMPAS.com - Menyambut Hari Valentine 2021, ABC Indonesia berbincang dengan dua pasangan keluarga yang berasal dari dua negara berbeda yang tinggal di Australia.

Mereka membuktikan jika menemukan pasangan hidup tidak lagi harus dari lingkungan atau budaya yang sama di era globalisasi tanpa batas seperti sekarang ini.

Seperti Matthias Steiner berasal dari Jerman, yang menikah dengan Eveline asal Bandung, Jawa Barat dan sekarang mereka tinggal di Melbourne.

Baca juga: Kunjungi KBRI di Kazakhstan, Dayana Ingin Belajar Bahasa Indonesia

"Saya berasal dari Jerman dan dibesarkan di Berlin di mana saya kuliah IT. Pada tahun 2014, saya dapat PR dari Australia dan bekerja sebagai Software Developer," ujar Matthias dalam bahasa Indonesia yang lancar kepada wartawan ABC Indonesia Sastra Wijaya.

"Istriku Eveline Steiner berasal dari Bandung. Setelah tinggal beberapa tahun di Amerika Serikat, dia pindah ke Australia pada tahun 2012 untuk kuliah Akuntasi. Saat ini, dia kerja sebagai bookkeeper di sebuah perusahaan di Keilor Park."

Matthias mengatakan ia bertemu Eveline lewat sebuah situs pencarian jodoh CatholicMatch yang menghubungkan lajang di kalangan umat Katolik.

"Setelah kirim pesan-pesan selama beberapa minggu, kita bertemu pertama kali pada hari Valentine 2016 di Princes Bridge, Melbourne," katanya.

Karena keduanya tinggal di Melbourne, komunikasi yang mereka lakukan menggunakan bahasa Inggris, namun Matthias memutuskan belajar bahasa Indonesia dengan serius.

Baca juga: Siswi Australia Dapat Nilai Bahasa Indonesia Tertinggi di Kelasnya

"Motivasi saya belajar bahasa Indonesia adalah bisa berbicara dengan mertua saya dan mengikuti percakapan dalam kelompok orang Indonesia," kata Matthias yang sekarang berusia 42 tahun tersebut.

"Beberapa bulan setelah pacaran kami dimulai, saya mengambil pelajaran dalam bahasa Indonesia seminggu sekali di AIAV (Australian Indonesia Association di Victoria)."

"Mereka menawarkan kelas-kelas dalam bahasa Indonesia yang dijalankan oleh guru-guru Indonesia. Saat ini, saya dapat memahami 90 persen percakapan dan mungkin berbicara 70 persen."

Dengan kemampuan bahasa Indonesia yang dimilikinya, Matthias merasa lebih dekat dengan komunitas KKI (Keluarga Katolik Indonesia) di Melbourne.

Matthias bahkan menjadi prodiakon, yang mendapat tugas khusus selama misa untuk membantu pastor membagikan roti dan anggur dalam komuni.

Ia juga mengaku menjadi banyak mendapatkan informasi baru mengenai budaya dan kehidupan yang berbeda soal Indonesia dari sebelumnya saat ia dibesarkan di Jerman.

Baca juga: [Klarifikasi] Video Perenang Dikejar Buaya Bernarasi Bahasa Indonesia

"Sebelum bertemu Eveline, saya belum pernah merayakan Imlek dan hanya tahu sedikit tentang Indonesia," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Peneliti Eropa: Lirik Lagu Masa Kini Lebih Marah dan Terobsesi pada Diri Sendiri

Peneliti Eropa: Lirik Lagu Masa Kini Lebih Marah dan Terobsesi pada Diri Sendiri

Global
Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Global
Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Global
Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Global
Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com