Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gambar Pertemuan Taliban dan Delegasi Asing Picu Kemarahan, Disebut “Pesta Sosis”

Kompas.com - 27/10/2021, 19:33 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

 

KABUL, KOMPAS.com - Kekuatan global dan kelompok bantuan yang dengan keras menuntut Afghanistan yang inklusif di bawah Taliban, sekarang menghadapi kritik karena mengirim delegasi yang semuanya laki-laki ke Kabul untuk bertemu dengan kelompok militan.

Sejak merebut kekuasaan pada Agustus, Taliban dikecam dunia luar karena mengecualikan perempuan Afghanistan, dalam pemerintahan sementara mereka yang baru dan membatasi pekerjaan dan pendidikan.

Baca juga: China: Taliban Ingin Berdialog dengan Seluruh Dunia

Namun keterwakilan perempuan ternyata tak jauh lebih baik di antara beberapa pemerintah dan kelompok bantuan, yang diutus ke Kabul untuk bertemu dengan penguasa baru Afghanistan yang mencari pengakuan internasional.

"Perempuan senior dalam tim Anda (delegasi asing) harus memimpin interaksi Anda dengan Taliban... Jangan mengecualikan perempuan," kata Shaharzad Akbar, kepala Komisi Hak Asasi Manusia Independen Afghanistan melansir AFP pada Rabu (27/10/2021).

Dalam sebuah unggahan di Twitter yang ditujukan kepada "pemerintah dan lembaga bantuan", dia meminta mereka untuk "TIDAK MENORMALISASI penghapusan perempuan oleh Taliban".

Baca juga: Menlu China akan Bertemu Pemerintah Interim Afghanistan Bentukan Taliban

Pesta sosis

Heather Barr dari Human Rights Watch menyoroti gambar-gambar yang diunggah oleh Taliban tentang pertemuan mereka dengan delegasi di Kabul, dan memberi tagar "pesta sosis" di bawahnya.

"Negara-negara asing dan terutama organisasi bantuan harus memimpin dengan memberi contoh," kata Barr kepada AFP.

"Tidak seorang pun boleh membiarkan Taliban berpikir bahwa dunia khusus laki-laki seperti ini yang mereka ciptakan... adalah normal."

Taliban mengunggah lusinan foto di media sosial tentang pertemuan tertutup dengan kelompok perwakilan asing, yang tidak menunjukkan seorang wanita pun.

Di antara banyak pertemuan yang disorot adalah yang terjadi awal bulan ini, antara utusan Inggris Simon Gass dan wakil perdana menteri sementara Taliban Abdul Ghani Baradar dan Abdul Salam Hanafi, duduk di sofa di sebuah ruangan mewah.

Baca juga: Taliban Bunuh 3 Milisi ISIS saat Baku Tembak

Seorang pejabat Inggris mengatakan kepada AFP bahwa itu adalah kebetulan bahwa utusan khusus dan kepala misi keduanya laki-laki.

Pakistan, yang menasihati Taliban tentang cara mendapatkan dukungan internasional, juga mengunggah gambar dan video kelompok laki-laki yang menemani menteri luar negeri dan kepala intelijen ke Kabul.

Fawzia Koofi, salah satu negosiator dalam pembicaraan damai yang gagal antara pemerintah Afghanistan saat itu dan Taliban tahun lalu di Doha, menyuarakan kemarahannya.

"Sebagai pemimpin dunia, ketika mereka berbicara tentang hak-hak perempuan, mereka juga perlu bertindak. Mereka perlu menunjukkan bahwa mereka memercayainya, bahwa itu bukan hanya pernyataan politik," katanya kepada AFP.

Baca juga: Taliban Sambut Baik Rencana Putin Hapus Kelompoknya dari Daftar Teroris

Masalah keterwakilan

Yang lebih memprihatinkan, kata Barr, adalah banyaknya gambar pertemuan antara Taliban dan organisasi kemanusiaan yang tampaknya mengikuti pola yang sama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com