KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Artis Malaysia Namewee, dituduh menghina China dan orang-orang China dengan video musik dari lagu baladanya yang viral baru-baru ini berjudul "Fragile".
Penyanyi dan penulis kontroversial itu juga dituding mempromosikan kemerdekaan untuk Hong Kong dan Taiwan dalam karyanya.
Baca juga: China: Taiwan Tidak Punya Hak Bergabung dengan PBB
Melansir Variety pada Rabu (27/10/2021), Kehebohan terbaru menyusul perilisan video musik "Fragile" (Rapuh), sebuah lagu berbahasa Mandarin yang menampilkan penyanyi China-Australia Kimberley Chen.
Lagu romantis yang catchy tersebut berisi lirik tentang menghancurkan hati yang rapuh.
Namun video dari lagu itu penuh dengan simbol, idiom dan metafora, yang juga dapat dilihat sebagai ejekan dan kritik terhadap “little pink”, tentara sukarelawan China dalam dunia digital.
Kelompok itu memiliki peran inti dalam pembentukan nasionalisme China di dunia maya, dan yang sangat sensitif terhadap kritik apa pun terhadap pemimpin China, Xi Jinping.
Tetapi pada Selasa (26/10/2021), Namewee mengatakan bahwa dia tidak berniat menghina. Tapi, dia mengaku tidak menyesal merilis lagu yang membuatnya disensor Beijing.
“Saya (secara etnis) China. Apakah saya menghina diri saya sendiri?” kata Namewee (nama asli Wee Meng Chee) dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di akun Instagram miliknya.
Baca juga: China: Taliban Ingin Berdialog dengan Seluruh Dunia
Namewee mengeklaim sebagai pencinta budaya China dan sudah berkeliling “Negeri Tirai Bambu” sebagai backpacker selama bertahun-tahun.
Dia mengatakan tidak menentang orang-orang China, dan mengklaim menghormati banyak teman di China.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.